Minggu, 19 Juni 2016

Malam 1000 Bulan

Ummatan Wasathan.

Sesuatu yang dahsyat itu sepertinya mustahil luput dari pertimbangan yang sempurna, presisi dan meliputi segala hal. Apalagi sesuatu yang membuat manusia takjub itu datangnya bukan dari hasil rekayasa makhluk. Adalah malam "seribu bulan" yang didambakan semua orang itu apakah ia datang dengan harga yang murah? Maksudnya, apakah ia datang dari ibadah yang sekedar saja? . Meski esensi sederhana atau tidaknya suatu amalan tidak dapat diukur dari hanya kadar kuantitas, ukuran yang terlihat, berat atau ringan dalam hitungan logika manusia.

Namun, rasanya, ukuran yang dahsyat itu barangkali lahir dari proses yang panjang semisal meliputi masa lalu, hari ini dan esok. Andai ada manusia yang berjumpa dengan lailatul qodar, bisa jadi perhitungan jatuhnya itu sangat presisi dengan waktu masa lalu, baik doa orang orang terdahulu, bahan dasar konsumsi orang tua terhadap anak dengan makanan yang halal, prilaku hari ini dan niatan untuk mengabdi kepada kebaikan kebaikan pada masa yang akan datang.

Rasanya mustahil atau paling tidak pada ukuran keadilan di mata manusia, kayaknya tidak mungkin kalau setiap hari konsumsi riba, sesuatu yang haram dan merugikan orang lain dia berjumpa sesuatu yang dahsyat meski hari ini ia mendadak baik dan berniat shaleh pada masa mendatang terkecuali ia menutupnya masa lalunya dengan taubat.

Atau, jika masa lalu manusia terhitung baik namun tidak dilandasi keberangkatan menuju sesuatu yang lebih baik rasanya suatu yang dahsyat akan menjadi sia sia atau bahkan dapat menjelma jurang yang menganga karena buta arah, tidak diniatkan untuk menjadi sesuatu dan dapat menjelma menjadi sebaliknya. Tak terhitung manusia yang bertambah wawasannya justru bertambah jauh dari cahaya.

Kita ini "Ummatan Wasathan" . Makhluk tengah tengah yang masa lalu dan masa depan mustahil lepas dari bagian hidup. Kita masa lalu bagi generasi selanjutnya yang pasti kita ikut andil dalam menentukan nasib apakah anak anak itu suatu malam nanti berjumpa dengan sesuatu yang dahsyat semacam apa yang dinantikan manusia pada bulan ini. Lailatul Qodar.

Ponpes al Farabi, Halangan Ratu, Pesawaran. Lampung.
18 Juni 2016. ( mas Baim )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar