Sabtu, 14 Desember 2019

Antara Dolob, Da Shima dan Forum Ali Antoni

Curcol kepagian :

Seorang kawan yang sudah dua tahun ikut saya, membantu pekerjaan2 saya, seorang mahasiswa psikologi UGM, semester tiga, tiba2 mengatakan pada saya, bahwa filsafat tidak menolong hidupnya.

Ya, sempat satu semester dia gandrung pada filsafat. Itu bukan pelajaran kuliahnya. Mungkin efek karena ikut saya, dan tema obrolan saya tdk jauh dr filsafat.

Saya langsung kasih saran, tidak usah belajar filsafat jika tdk ada manfaat. Inti dr ilmu itu manfaat. Untuk apa mempelajari sesuatu yg bagimu mubadzir. Walau bagi orang lain bermanfaat.

Filsafat bukan ilmu buat gaya-gayaan, seolah merasa cerdas.

Filsafat itu cabang ilmu yg sangat rumit. Saya masuk ke sana sempat pula kebingungan, ini ilmu model apa. Saya kira dimulai dr Socratess, ternyata ada pra Socratess.

Akhirnya saya amati pelan2, sampai kemudian saya bertekad masuk kuliah lagi, ambil pasca sarjana, yg isinya cuma mempelajari filsafat.

Dari sana, saya baru paham, dan bisa menyambungkan, fungsi filsafat dalam urusan real sehari2.

Saya bertemu komunitas baru.

Mereka keren, menurut saya. Bisa punya duit cukup. Waktu itu saya masih agak melarat. Filsafat membantu pundi2 uang saya berjumlah kali lipat. Makanya saya heran kalau ada orang yg belajar filsafat, kesusahan urusan uang.

Dia ndak bisa memakai ilmunya. 

Uang itu bukan hal rumit. Dia cuma sektor dalam hidup ini. Karenanya orang filsafat, jika dia tdk kaya, itu klo dalam agama, sengaja zuhud, klo mau, uang menumpuk. Tp mrk tdk pernah kekurangan, kalau punya program, jalan semua.

Agak susah menjelaskan kehidupan mrk, terlebih pekerjaan mrk tdk lazim, sama dgn orang lihat saya, taunya cuma penulis di fesbuk, selebihnya nganggur. Tp kok sangat sibuk?

###

Tulisan ini sangat panjang, sengaja saya penggal di sini, biar anda memutuskan mau lanjut atau tidak.

Mumpung sabtu pagi ini saya agak longgar, sebelum lanjut tidur setelah ini.

Pernah saya unfriend seseorang hanya krn dia komen, panjang betul tulisannya, capek bacanya.

Saya kasian ama dia, drpd capek, saya unfriend saja, saya tak mau merepotkannya.

Lanjut lagi ya.

Filsafat, selama ini tampil dgn wajah yg menakutkan, itulah yg membuat filsafat susah dipahami, dan jd ajang sok sok an.

Padahal, bisa tampil dengan muka yg santai, ndeso, dan ramah.

Tulisan2 untuk fanpage Dolob vs Jarkoni, saya memakai filsafatnya Roland Barthes.

Yang agak rumit, fanpage Forum Ali Antoni, itu ramuan dari Gramsci, Spivak, Sartre, Nietzsche, dan sedikit Karl. Karenanya fanpage ini ndak bisa sesantai Dolob. 

Sedang untuk akun ini, saya lebih memakai Lacan, Freud, dan Zizek.

Menjadi memusingkan jk saya tampilkan nama2nya. Karena itu selama ini, saya simpan.

Ini cuma sbg contoh, bahwa filsafat jk ditampilkan dgn lembut, pembaca tdk tau, ada landasan filsafat di dalamnya.

Klo yg pamer2 filsafat, selalu nyebut2 nama yg mrk suka dalam postingan, itu baru anak filsafat kemaren sore.

Entah krn alasan mau pamer, atau lain hal. 

Terus tokoh Islamnya mana?

Nah, ini saya kurang tertarik masuk ke sana. Padahal Islam sempat menyumbang nama2 besar dalam dunia filsafat. 

Satu catatan penting, Islam merosot sampai skrg, karena mrk meninggalkan filsafat. Alam logika tak dipakai lagi. Inilah yg membuat dunia Islam terpuruk hingga kini.

Renaissance, awal pencerahan bagi Eropa, sekaligus menjadi mendung pekat dalam dunia Islam.

Terlebih bangsa ini. Kita tak akan pernah bangkit, jika kita tdk mau memakai logika. Lebih mengutamakan emosi sebagai warga negara. Gampang dibodohi penguasa. Dan gila belanja, konsumtif. 

Begitulah, jika kita melupakan ajaran Tuhan, jika mau bahagia di dunia dan akherat, pakai ilmu. Sementara ibu dr ilmu, adalah filsafat. Bagaimana anda mencari ilmu, tp anti pada rahim yg melahirkannya?

\M/

Senin, 11 November 2019

JM Nuswantara

JM menurut saya, akhir2 ini ;

1. Saya mau mengajukan pertanyaan dulu, jika Indonesia mengalami turbulensi, apakah di JM juga mengalami turbulensi?

2. Kebanyakan kita mungkin akan menjawab tidak, sedikit ada yg diam2 menjawab iya, sambil malu2. Padahal mengapa harus malu, turbulensi itu hanya peristiwa. 

3. Turbulensi yg terjadi pada JM, berbeda dengan turbulensi yg terjadi di Indonesia.

4. Turbulensi di Indonesia, muaranya dari globalisme, sebab Indonesia itu bukan negara yg betul2 utuh, sendiri. Indonesia itu cuma organ, dr pentas drama dunia. Ada sutradaranya. Di Indonesia sendiri ada sutradanya sendiri. Sutradara di bawah sutradara. Sementara yg dipajang itu cuma semacam vas bunga saja. Sedang di JM tak serumit itu. Turbulensi di JM hanya perkara pejal dan kenyal saja

5. Jadi sebenarnya istilah turbulensi pada JM kurang pas, namun ada gejala yg hampir sama. Mungkin istilah yg pas, turbulensi minor. Meminjam istilah 'bedah kecil', jadi intinya, tidak gawat, tidak separah Indonesia yg mengalami turbulensi yg dashyat.

6. Puncak sakit itu nir-rasa, sama dgn Indonesia saat ini, terlebih sudah tak ada lagi pembelahan, tak ada oposan, tak ada versus. Semua sudah duduk bareng, makan bareng. Semua kenyang. Kecuali yg kelaparan, akan makin tak diurus.

7. JM termasuk koloni yg tdk diurus, tp hebatnya malah mampu mengurus dirinya sendiri. Kecuali yg tdk menyerap ilmu manajemen JM. Sebab ada juga orang2 JM yg mengalami dismanajemen. Ini wajar, dimanapun banyak yg mengalami dis macam ini.

8. Orang2 JM yg mengalami dismanajemen, mungkin selama ini terjebak pada euforia. Tapi saya sih yakin, cuma perkara waktu. Mereka pada akhirnya mampu menyadari tikungan tajam ini. 

9. Kok bisa orang JM mengalami euforia, pada apa? Oke, saya salah istilah lagi, lebih tepatnya over rasa syukur. 

10  Identitas di dalam JM itu cair, beda dengan NU, Muhammadiyah, LDII atau HTI, dsj - yg lebih memejal, karena lebih homogen. Karenanya, tak bisa menyamakan JM. Sebab tidak apple to apple.

Kecairan ini bisa jadi krn dobel identitas, atau nir-identitas mulanya, dulu, ketika belum dinamakan. Sebab penamaan itu pasti berujung pada kepejalan. Paradoksnya, JM tetap menginginkan tanpa bentuk. Hal ini mjd salah satu poin turbulensi minor, melengkapi bbrp hal yg kita bahas pada tulisan kemaren.

Mengapa kita perlu mapping spt ini? 

Agar kita tdk over ekspektasi, dan tdk tuna koordinat dalam membaca dan menentukan arah. 

Ini penting, saat kita berlayar, dalam menentukan arah, untunglah perahu JM, tidak sama dengan bangsa ini yg perahunya sudah retak.

Perahu JM masih baru, masih kuat, lihai dalam menerjang badai dan ombak....

11. Sebenarnya yg mengalami turbulensi minor ini adalah orang2 yg mengalami nir koordinat di dalam JM. Mrk ini jumlahnya tidak banyak, paling cuma 5%. Tp mereka pegang handphone, sama dengan kita. 

Dan itu agak blunder, ketika berhadapan dgn riak2 kecil, yg kemaren sempat rame diseputaran pilpres.

12. Blunder kecil yg terjadi pada 5% kelompok nir koordinat itu saya perhatikan kemaren tak terkoordinasi. Sama dgn karakter netizen umumnya, lepas.

Namun krn visi dalam JM masih sama, untunglah berakhir aman. 

Sebab di tubuh JM tak ada kepentingan politik praktis, tdk mengincar kekuasaan, dan ini mjd modal penting JM. 

Kenetralan JM, sampai kapanpun hrs dijaga. Agar tdk menjadi pendorong mobil mogok, yg bolak balik kena php, istilah lebih lembut utk pengganti kata yg lebih vulgar.

13. Altruisme pada JM sangat mengakar, saya salut, terutama pada individu2 untuk masyarakat sekitarnya. Namun yg saya heran, semangat altruisme ini cenderung tidak maksimal ketika para JM bersinergi. Saya belum menemukan semangat altruisme yg menggumpal, kecuali pada kepanitiaan acara2 pada banyak tempat yg sudah lama bisa berjalan. Namun hal ini saja sudah cukup buat angkat topi.

14. Mungkin memang tak bisa menggumpal, karena pribadi2 JM itu unik. Tak bisa diseragamkan, heterogen, dinamis sbg pengganti istilah fluktuatif.

15. Untuk nomor ini sengaja saya intermezo. Jika ada pertanyaan mengapa saya menggunakan "cara ungkap" yg tidak selazimnya? Alasannya, biar yg 5% mengalami turbulensi minor itu tdk tau apa yg saya tulis. 

16.

Dulu JM itu adalah subkultur. Namun sekarang, berevolusi menjadi kelas. JM mulai pelan2 meninggalkan ciri khas subkulturnya.

17. Di sini saya melihat, masih banyak yg beromantisme pada subkultur, terutama JM2 lawas. Tidak mudah memang melewati transisi dari subkultur menjadi kelas.

18. Perubahan dari subkultur menjadi kelas ini tak mudah dilewati. Bahkan sekelas NU sekali pun agak kerepotan juga. Tahun2 politik ini, NU juga mengalami transisi apik ini.

19. Tak ada yg salah dengan perubahan, bahkan wajib, sebagaimana perbedaan, perubahan itu keniscayaan langsung dari Tuhan.

#CatatanYangTerserak
#CatatanSebuahProses

\M/

Mobkas Harga Murah Taman Ria Maospat | Edisi Hari Pahlawan 10 Nop 2019 |...

Jumat, 27 September 2019

UMI HAFIFAH GORO-GORO "FULL" BERSIH DESA 16 SEPT 2019 | WAYANG KULIT

Kemana Anak2 Mudaku?

ILUSI KAWAT TANPA TALI BEHA #2

Kata siapa orde represif membunuh kreatifitas??

Soeharto yg pada masanya dua juta nyawa melayang tanpa bisa ditanya prosesnya itu bisa melahirkan pribadi macam Rendra,, Emha,, dan Goenawan Mohamad,,,

Iwan Fals masih bisa teriak lonteku,, juga bersama Swami,, mereka bikin lagu2 sangar nan fenomenal,,

Doel Sumbang dengan lirik2 nakal dan spontan,,

Gombloh yg mistis,, urakan dan nasionalis,,

Dan tak ketinggalan juga 3G (Gus Dur,, Gus Mus,, dan Gus Nur) ,,,

Semua besar pada masa rezim yg menekan,, mereka hidup di alam kebebasan yg terbatas,,

Sekarang di era yg semua serba longgar dan bebas ini,, kita bertanya,, di mana Rendra muda?? Emha muda?? Iwan muda?? Pada ngapain anak2 muda indonesia??

Pertanyaan ini sempat membentur langit,, sampai kemudian aku merasa malu melihat diriku,, bagaimana mau bangsa ini mencetak pribadi yg hebat,, kalau orang2 dulu gemar baca,, sekarang aku gemar nonton bokep,, kalau dulu mrk keinginannya untuk perbaikan bangsa,, skrg aku inginnya perbaikan nasib dan ekonomi,, dgn mau banyak macam ingin dibeli,, kalau dulu mrk mau turun ke masalah rakyat,, skrg aku turun ke ranjang,, entah tidur apa main kuda2an,,,

Untungnya itu cuma aku,,
Bukan generasi muda yg lain,,,

Ali Antoni 25 Nov 2019*

Asyiknya Dolannan Prossottan!! | Prossottan | Dolannan Anak2

Sabtu, 31 Agustus 2019

DASAR DASAR FILSAFAT

Tertarik belajar ilmu Filsafat?

Siapkan dulu secangkir kopi, rokok + gorengan jika perlu, tentunya setelah selesai semua tugas dan segala rutinitas. Yok kita mulai belajar dasar Filsafat yg di saring dari twitter @rokygerung. 13 Sept 2016.

Kita mulai dari dasar-dasar Filsafat!!

1. Filsafat bukan permenungan. Melainkan aktivitas akal untuk mendalami pengetahuan. Mencari dasar dari Kedalaman.

2. Yang di cari adalah "hakekat". Sesuatu yang mendasar, yang kokoh, yang universal, sebagai penjelas terakhir.

3. Filsafat tak memakai mikroskop, survey atau doktrin. Alat filsafat adalah penalaran (reasoning). Ia diaktifkan oleh kuriositas.

4. Karena itu, berfilsafat adalah mengurai kekusutan jawaban, melalui kejernihan pertanyaan.

5. Mengajukan pertanyaan adalah tindakan pertama berfilsafat. Pertanyaan mendasar tentang hal mendasar. Semendasar ciuman pertama.

6. Tiga hal mendasar dalam filsafat ; tentang realitas (being), pengetahuan (knowledge), dan tindakan (moral). Wajib dikuasai.

7. Being adalah segala soal mengenai keberadaan anda dan dunia. Apa artinya keberadaan anda dan dunia? Bagaimana strukturnya?

9. "Knowledge" dipersoalkan dalam filsafat untuk menguji apa artinya "mengetahui". Apa batas dari pengetahuan?

10. Pembahasan mengenai Knowledge disebut "Epistemologi".

11. Tindakan pacarmu bernilai atau tidak, diuraikan dengan alasan. Bukan dengan ayat. Filsafat membahas soal ini dalam "Etika".

12. Jadi, ada tiga bidang filsafat : Ontologi, Epistemologi, Etika. Di tiga bidang itu persoalan mengalir : sepanjang 25 abad.

13. Sejarah filsafat adalah sejarah tentang perdebatan mengenai tiga hal itu : being, knowledge, moral. Seru kayak cinta segitiga.

14. Soal hakekat "tuhan", "gerak", "adil", "benar", "pasti", "bebas", "mati", "hak", "kuasa", "indah", sampai kini terus dibahas.

15. Spesialisi filsafat telah sangat jauh : filsafat manusia, filsafat ilmu, filsafat biologi, filsafat ekonomi, filsafat kognisi.

16. Filsafat dapat dipelajari melalui pikiran seorang filsuf. Anda boleh mulai dengan mengidolakannya. Pura-pura juga boleh.

17. Atau bila nekad, anda langsung masuk pada sebuah tema. Misalnya : "eksistensialisme", "strukturalisme", "environmentalisme".

18. Tapi, dari manapun anda masuk, interkoneksi konsep dan istilah akan membawa anda ke peta besar filsafat. Sekali basah, nyemplung.

19. Karena itu, sebuah kamus "istilah filsafat" wajib anda miliki. Supaya tak panik membaca peta. Paling bagus sambil denger jazz atau blues.

20. Tiap orang pernah masuk dalam problem filsafat (philosophizing) ketika ia takjub, binggung, lalu mulai memikirkannya secara ciyus.

21. Berfilsafat artinya berdiskusi dengan sebuah konsep. Bukan mengutip-ngutip istilah para filsuf. Filsafat adalah aktivitas pikiran.

22. Anda dapat memotivasi diri dengan dalil "Socrates" : "Hidup yang tak diuji, tak layak untuk dijalani". Demikian juga Romans.....

23. Atau dalil Wittgenstein : "Hal yang dapat dijelaskan dapat dijelaskan dengan jernih. Yang tak dapat dijelaskan, sebaiknya anda diam".

25. Atau anda ikut dalam meditasi Descartes : "aku berpikir maka aku ada". Corgito ergo sum. *coitus ergo sum juga boleh, setelah itu.

25. Atau anda ikut dalam meditasi Descartes : "aku berpikir maka aku ada". Corgito ergo sum. *coitus ergo sum juga boleh, setelah itu.

26. Tetapi filsafat hanya membuka percakapan soal-soal mendasar kehidupan. Bukan petunjuk untuk hidup. Kalau untuk itu tanya om Mario.

27. Apakah anda menjadi kritis, nihilis, determinis, konservatif, revolusioner? Itu kualitas pertemuan anda dengan filsafat.

28. Banyak problem filsafat telah di jawab oleh ilmu. Misalnya soal etika adalah soal genetika semata. Dan kontroversi eugenics.

29. Atau : rasionalitas adalah soal hukum mikroekonomi otak. Keadilan adalah kalkulasi cepat-saji pikiran. *gak pake bahan daluwarsa.

30. Jadi, filsafat bukan untuk membahagiakan orang, atau membuat anda merasa paham kehidupan, terus membual bagai motivator.

31. Filsafat justru interupsi terhadap kemapanan dan kenyamanan anda, karena mungkin itu palsu. *seperti hasil otopsi.

32. Yang penting : mulailah memikirkan mengapa berfikir itu harus mendasar. Bahkan bila anda berfikir bahwa itu tak penting.

33. Segitu dulu twips. Dasar filsafat. Selamat kuli..ah. Saya tak kembali bakul, eehh sudah jam empat tak mandi dulu. *otak gak pegel, jempol iya, sial. Tapi gpp, demikianlah.

thank, Teman tlah baca dan nyimak mpe usai ❤

#DasarDasarFilsafat
#RokyGerung (RG)
#CatatanYangTerserak

PAMER BOJO DIDI KEMPOT CENDOL DAWET EMAK2 BAPAK2 AGUSTUSAN SEMARAK

BELI CASH XPANDER ULTIMATE LIMITED EDISION KE DEALER SERI 0768 | Vlog #1

��Live Pembacaan Puisi Menyendiri Dan Dzikir Bersama Di Majelis Tegal Ag...

Sabtu, 08 Juni 2019

AL FATIHAH

AL FATIHAH!!

Sebenarnya dr moment mudik Lebaran ke kampung halamannya itu semua buruk, meskii untuk menggali dan mencari sisi dibalik lipatan pengalaman hidup itu butuh sabar dan kreatif.

Tentunya sudah pasti selektif dalam mengatur ritme tempo dlm exspidisi pengamatan untuk menggali pola dan data perlu sabar luar biasa.

Ini saya tulis disini bukan dlm rangka mengkoreksi orang lain, semua ttp dlm kerangka Sinau untuk trs mengali potensi dan evaluasi diri, karena jelas iklim kompetisi hidup kedepan tak bisa diremehkan, ini bahaya!!

Merasa Aman itu tak boleh dilakukan!!
Hidup setiap saat selalu ada perubahan!!

Dari hasil shareng pada sesama pengusaha yang sudah melampaui masa sulit dan terjepit itu rata2 meraka dinaungi modal kreatifitas hidup yang melimpah ruah, apapun fasilitas yang ada disekitarnya dimaksimalkan total!!

Tak ada gengsi, tak ada Apriori, tak ada yang mendahului sebelum aksi kontak langsung dilapangan, dan otomatis kisah drama panjang kehidupan dalam proses masa2 sulit ini nanti yang paling berkesan diceritakan sampek berlinangan air mata bahagia.

Bukan mobil mewah, bukan rumah megah dan bukan juga uang tabungan yang melimpah yg jadi tema besar setiap shareng, itu cuma efek pasti saja bagi yang berprosesnya berjalan konstan sedari awal start hingga ujung finish.

Momok materi yang selama ini jadi sesuatu yg mudah disalahpahami itu karena kalen belum pernah mengalami sendiri saja, jika suatu saat nanti kalen diberi kesempatan jg kan paham!!

Kalaupun bagi kalen yang tak diberi kesempatan dan peluang itu, minimal mau baca tulisan ini bisa dikit mencicipi dimensi swasana berfikir yg beda, yg baru dan freshh.

Berjuang melawan ketakutan dan kecemasan hidup itu wajib dilakukan, memperjuangkan keyakinan dalam situasi kekhawatiran itu dialami oleh semua orang yang dikatakan satu strip level menengah keatas.

Rata2 mereka pekerja keras, rata2 mereka semua para pekerja cerdas, jauh dr sikap dan mental Ngemis, meski keadaan hidup sudah sangat darurat antara hidup dan mati.

Dan orang hidup itu tak akan bisa muncul ide kreatif, inovatif dan nekad kalau jalan hidupnya cuma stag, standar dan biasa2 saja!!

Buat apa kalen Sinau yang susah2?
Buat apa kalen Belajar yang rumit2?

Untuk apa kalen sinau dan belajar semua itu?
Percuma dan cuma buang2 waktu, menurutku lha mendingan turu, kelon kenth* besok mulai lagi aktivitas hidup yang itu2, itu lbh bermutu!!

Tak perlu belajar tetek bengek gamblus ngasi!!
Manusia mesti tahu diri, mengukur standar dan kemampuan diri (wadah), dimaksimalkan total dengan sepenuh dan sekuat hati. Ini lebih bermanfaat dan fokus pada hal yang kongkrit.

Mengukur skala itu bukan cuma untuk kedunia luar tapi yang terpenting adalah menggali kedalaman diri sendiri, itu yg hrs diselesaikan.

Ketenangan itu buah dari proses perjalanan pengalaman panjang kehidupan, ia tidak bisa diciptakan apalagi dikondisikan, ia buah otomatis dari proses laku hidup yang hakiki.

Sama juga seperti hasil akhir. Ia buah efek satu paket dengan ketenangan batin yang tak bisa direkayasa dengan bahasa dan kata2, ia rasa!!

Pada akhirnya semua kembali lagi pada diri sendiri, dasar pondasi utama tetaplah hati. Parameter dan sudut pandangnya tak bisa disamakan satu dengan yang lain.

Karena dalam situasi dan kondisi apapun rasa bahagia itu selalu ada, dan rasanya sama bahagia titik tak ada lagi alibi dari argumentasi.

Jujur saja ini menurut saya itu...

Tak ada orang gagal, tak ada orang sukses?
Hidup itu satu paket paralel saling melengkapi.
Tak ada yang berdiri sendiri-sendiri!!

Terserah mau pilih seng endi, hidup ini bebas tak ada paksaan dan selow2 saja, karena tanpa ada kesadaran dan kemauan niat dari dalam diri sendiri semua itu akan nguap terbawa angin, hilang tanpa jejak tanpa bekas!!

Kalau masih tak percaya?

Silahkan saja lari ke kyai dari Banten sampai Madura, nanti pasti jawabannya sama ; Al_Fatihah. Mau siapapun tamunya!!

#Wongbakulan #Weka Ngawi 08 Juni 2019*

Kamis, 06 Juni 2019

TITIK BALIK WEKA

Saya termasuk orang yang sangat ambisius.

Meski cita2 untuk sekolah gagal, cm SMP tp tidak mengurangi spirit untuk terus belajar tentang hal2 baru.

Cuma bedanya mungkin sedari awal saya cm mau usaha, usaha dan usaha. Sampai saat ini blm prnah ikut kerja orang lain.

"Lebih baik jd kepala gajah drpd buntut curut!!"

20th merantau usaha ke Bekasi 4th, sisanya hbs di Anyer Banten.

Dua thn trkhir sblum pulkam bk toko Kelontong WEKA modal 500 ribu sisa mudik pasca banjir Ngawi 2007.

Sampai pulkam th 2009 ke Ngawi omset putaran WEKA msh dibawah level 10jt.

Usaha WEKA saya terusin dikampung halaman. Buka hbs subuh tutup jam 12 mlm istiqamah hingga sekarang.

Mungkin karena ms kecil selalu dihina dan dipandang sebelah mata, lhr dr keluarga sngt sederhana, ditambah keinginan sekolah gagal, saya mulai berontak!!

Dengan hitung2an kalkulasi usaha kala itu...
Dan target setoran karena modal semua dr bank.

4th Omset WEKA jebol 1 eM/bulan, tp jngn terjebak dulu pd nominal besar karena kunci usaha itu bukan Omset Global tp Margin/fee/keuntungan.

Tp walau begitu untuk naik kelas/level Milyar ini bukan hal gampang dan sembarangan orang bisa!! Meski akhirnya Usaha jatuh di tahun 2014.

Semua aset habis, tak tersisa utang menumpuk 3/4 M.

Habis!! Saya...ini paitt!!

Krn secra teori dan logika gak mungkin bisa menyelesaikan semuanya. Belum lg hukuman dr masyarakat, lingkungan dan saudara.

Sy trs evaluasi, ..
Introspeksi...

Sampai menyadari kesalahan diri sendiri.

Saya tak pernah menyalahkan orang lain, termasuk istri.

Istri sempat berpikir ke luar negeri, sy gak setuju.

Kita komitmen dijalani bareng2. Krn sdh jd prinsip hidup saya dlm keluarga harus mawadah, apapun yg terjadi jk msh bareng solid anak istri, semua saya lawan, saya berani krna ini cara satu2nya untuk bertahan.

Sy fokus trs menata diri, mulai dr sini saya shareng dg Mas Ali Antoni.

Salah satu yang membuat perubahan extreem dlm pola hidup WEKA adalah puasa 2th gak boleh keluar,, fokus total Bakulan untuk memulai penyelesaian.

Mulai dr nabung 5000/hr titik terang itu mulai bersemi..dg trs penambahan Nol (0), trs menyesuaikan kemampuan tiap bulan.

*Semua Koleksi Lukisan itu adalah Energi, dlm proses situasi dan kondisi penyembuhan usaha WEKA*

Bukan dlm situasi yg Ideal,,sy koleksi!!

Dan istri tak pernah tau semua koleksi lukisan itu sampai selesai dan lunas semua hutang dithn 2018  kemarin.

Th 2016 ibu Umroh, ini titik balik, th 2017 bikinin Adik Rumah dan th 2018 penyelesaian masalah itu secara logika sulit diterima.

Rata2 di masyarakat sdh yakin WEKA hbs!!

Karena sdh tak punya harapan penyelesaian masalah, sy cm fokus menikmati pekerjaan dlm tekanan deep colektor bank slma 4th!!

*Disinilah kawan/partner yang tepat dan presisi sangat menentukan!!*

Resikonya sy bnyk ditinggalkan/mlh yg meninggalkan Krn sdh tidak satu haluan, ini resiko jk mau naik level/Klass, sepi...

Dan fenomena nya lg setelah sy bekerja mlpaskan semua teori yang selama ini yg gigih sy pelajari,, lbh fokus pd menikmati dan trs mengamati Tak di sangka omset Global WEKA melesat sampai 20-30 M/bulan!!

#maafCurhatKepanjangan.

Meski aslinya ini msh kurang,, kecuali mengalaminya sendiri dlm kontek masalah yg berbeda tp ruh esensi nya insyaallah sama.

*Ideal dlm tatanan hidup itu gak ada*

Terima kasih mas Ali.
Terima kasih kawan semua!!

Tak ada yang gak mungkin dlm dunia ini!!

Karena rencana Tuhan jauh lbh baik dr pandangan mata lahir kita selama ini.

Kipdefayer \M/

06 Juni 2019

Kamis, 30 Mei 2019

Lebaran Tak Jadi Datang Tahun Ini

LEBARAN TAK JADI DATANG TAHUN INI

...

"Kamu ndak pulang lagi, Nak?!"

"Belum bisa Bu, sepertinya tahun ini, Abdi tidak mudik lagi..."

"Tidak kangen ibu, Nak?!"

"Kangen sekali Bu, tapi kerjaan ini sayang sekali kalau dilewatkan, bayarannya banyak Bu, perusahaan kasih ongkos besar bagi yang tidak mau libur. Ini penting Bu, Abdi butuh uang, Abdi janji, Ibu akan Abdi beri juga nanti."

Lalu diam.

Ibu tidak menjawab.

"Bu, maaf ya Bu, Abdi perlu usaha untuk merubah nasib Abdi Bu."

Ibu tetap tidak menjawab.

"Ayah mana Bu?!"

...

"Bu..."

"Di masjid, sedang menyiapkan acara takbiran nanti malam Nak..."

Suara ibu lemah.

"Abdi lanjut kerja lagi ya Bu, tidak enak di kantor lama lama telpon."

Klik.

Pembicaraan terhenti.

Tapi waktu terus berjalan.

Tahun berikutnya, dengan alasan yg sama, Abdi tidak pulang lagi.

Genap tiga tahun.

Baru Abdi bisa pulang.

Uang yang dipunya, sudah lumayan.

Abdi juga punya mobil.

Tahun ini tanpa telpon dari Ibu, sengaja Abdi mau beri kejutan.

Sebelum pulang, Abdi mampir ke toko batik, dia ingat, ibunya suka jarik warna kelabu.

Di beli yang paling lembut dan mahal.

Gas melaju mantap, pulang dengan penuh rasa senang.

Ya, nasib Abdi sudah berubah.

Sepanjang jalan, Abdi bersiul-siul.

Hidup tampak indah bagi mereka yang sedang senang.

Tepat selepas orang-orang pulang dari sholat isya', Abdi sampai di rumah. Suara takbir sejak tadi sudah berkumandang.

Dengan pelan, mobil barunya masuk di pekarangan.

Tetangga sana sini berkumpul di rumahnya. Abdi bingung. Mereka tau dari mana saya pulang hari ini. Mengapa harus disambut seperti ini. Bukankah seharusnya mereka ada di jalan-jalan, melihat acara takbiran keliling.

Abdi turun dari mobilnya.

Sebelum masuk, wajah-wajah tetangganya menatap dingin.

Abdi tersenyum kecut.

Aura rumah ini seperti ada yang berubah.

Abdi mulai limbung.

Ayah keluar, mendatangi.

Memeluknya dalam-dalam.

Jarik yang dibawa untuk ibu, lepas dari genggaman.

Ibu baru saja satu jam tadi meninggal.

...

Ali Antoni,
Yogyakarta, 29 Mei 2019.

Jumat, 24 Mei 2019

TOR AND VPN MEY 2019

TOR (The Onion Router) dan
VPN (Virtual Private Network)

Mungkin akan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi teknologi informasi khususnya software online security di bulan MEI 2019 ini. Betapa tidak, INDONESIA yang punya pengguna internet cukup besar akan mencatatkan rekor download software TOR dan VPN baik versi gratis maupun komersial bagi mobile gadget dan varian lainnya.

Hal itu sehubungan dengan kebijakan Kementerian POLHUKAM dan Kementerian INFOKOM berkeputusan melakukan pembatasan / bloking terhadap beberapa fasilitas media sosial untuk warga Indonesia karena adanya kondisi politik yang memanas didalam negeri. Jelas kebijakan tersebut berdampak langsung pada mereka yang menggunakan sosial media sebagai sarana pertukaran informasi ataupun sarana ekonomi bagi usahanya. Tak mau haknya dibatasi, maka mereka ramai-ramai mendownload program TOR dan VPN agar bisa lolos dari sergapan pembatasan tersebut.

Ini akan jadi BUAH SIMALAKAMA bagi Kementerian INFOKOM, sebab dengan masalnya pengguna internet melakukan aksi TOR dan VPN nya berakibat mereka bisa juga menerobos blokade akses pada situs-situs yang dibloking selama ini. Baik yang mengandung unsur pornografi, radikalis dan lainnya. Ada sebagian yang kreatif ternyata tidak hanya sebagai pemakai, tapi belajar lebih dalam tentang TOR dan VPN. Dengan kemampuan barunya tersebut mereka mampu melakukan masking dan layering identitasnya. Sehingga akan sulit dimasa depan aparat cyber crime melokalisir oknum pelaku kejahatan digital.

Di media massa kok ya ada yang ngaku ahli IT bisa membatasi dan mengawasi VPN. Padahal di negara super canggihpun akan kesulitan mendeteksi terowongan yang dibangun lintas server dan lintas benua ini. Belum lagi ribuan server TOR dan VPN disediakan oleh para penjual jasa VPN yang jelas tidak akan bisa dipengaruhi oleh level negara sekalipun.

Dari suatu kebijakan kemarin ternyata melahirkan masyarakat baru pengguna internet yang sekaligus melek masalah security layering dalam berselancar didunia maya. Tapi sekaligus melahirkan masalah bagi negara dalam membatasi content internet yang boleh diakses warganya. TOR maupun VPN yang awalnya adalah alat pengaman node to node atau node to multi node akan bisa juga menjadi HACKER TOOLS.

Disuatu lorong lapis ke 3, 23 Mei 2019
Deddy Endarto EUFORIA TOR & VPN MEI 2019

Selasa, 30 April 2019

TREND #4

PARADOKS WANITA

Kemudian, sayang, datang Iblis.

Adam patuh pada Tuhan, tp tergoda oleh Hawa (Wanita) yg ditunggangi Iblis.

Klo dalam Sastrajendra, Sukesi merayu Wisrawa.

Runtuh pertahanan Adam, dan menjadi tercemar rahim semesta, lewat drama Khuldi.

Pohon kehidupan.

Rahim semesta dibuat chaos.

Tapi, uniknya, justru karena chaos inilah, kehidupan berjalan.

Ada betulnya Iblis mengatakan Khuldi adalah pohon abadi, yg karenanya peradaban hingga kini berlangsung.

Tanpa chaos, tdk ada semesta yg tertata dalam kekacauan yg terstruktur.

Dalam bahasa agamanya : sunnatullah alam semesta.

Karena tau rahasia inilah, kaum pagan, para pemuja iblis, membuat simbol2 wanita sebagai rahim semesta.

Yang menguasainya akan menguasai dunia.

\M/

TREND #5

WANITA SEBAGAI BIANG KEROK

Sudah kita singgung tadi, betapa semesta ini memerlukan chaos, utk terus melanjutkan kehidupan.

Wanita sebagai asal rahim semesta, sangat lihai dalam menciptakan chaos.

Dimulai dari Ibu Hawa, lanjut terus di setiap lipatan peradaban selalu ada Geger Wanita.

Cleopatra yg mengacak2 imperium Romawi.

Di dunia wayang ada Geger Drupadi, selain Geger Sukesi.

Ada pula Geger Ken Dedes.

Pun polemik Siti Hajar dan Siti Sarah.

Peperangan Aisyah dan Abu Turab.

Jangan lupa pula Asiyah binti Muzahim, istri Fir'aun, yg membuat chaos Mesir dengan menyelamatkan Musa yg dihanyutkan.

Dan di Indonesia, ada Kartini, yg entah diangkat jd pahlawan nasional krn jasa2nya yg mana.

Cuma karena 'surat palsu' yg dibuat oleh gerakan new world order itu?

(Hahaha, faq.  Bagian detail yg ini, akan saya urai, dan gak mungkin masuk buku.)

\M/

TREND #3

SEMESTA INI ADALAH WANITA

Wanita dalam perspektif ini bukan tentang kelamin vagina dan lawannya penis.

Tapi tentang rahim.

Kita belajar pada Bunda Maryam, Ibu Maria.

Tanpa perlu ada penis, beliau bisa mengandung janin.

Itulah posisi semesta, memiliki rahim yg hidup.

Dalam dunia Jawa dilambangkan dengan Dewi Sri, ada pula Kwan Im di China.

Terutama timur, sangat meresapi posisi semesta ini adalah wanita.

Ibu pertiwi, mother land, ibu kota, Hari Ibu, Dharma Wanita, adalah sekian contoh beberapa, Hari lelaki dan Dharma lelaki tdk ada, bahkan tidak perlu.

Karena lelaki, sehebat apapun, dia cuma dilahirkan.

Inilah yg membuat trend zaman kala itu, diberbagai belahan dunia, menjadikan wanita sebagai lambang muasal (semesta) kehidupan.

TREND #2

MENGUAK MISTERI TREND DUNIA :

Misalkan sekarang ini ada lagu bule yg meledak, Alan Walker, atau Cold Play, kita menyangkanya itu semata krn kekuatan kapital semata.

Promo yg masif salah satu penyebabnya.

Namun apakah kita tdk tau, dulu, zaman pra sejarah, ketika manusia hidup di gua2, puluhan ribu tahun lalu, bentuk gambar di dinding2, yg ada di gua leang2 Sulawesi dengan di dinding gua Lascaux Prancis, pun sama dengan gua di Altamira Spanyol, dan juga di Tassili n'Ajjer - Aljazair.

Kemiripan gambar2 di gua2 yg jaraknya jauh itu bisa sama, otentik, teknik dan visualnya.

Apa yg membuat ada kesamaan spt itu?

Pun ketika sudah agak ke sini, tp masih di suku2 pedalaman, kawan2 bisa liat topeng2 mereka, pun sama coraknya.

Saya majukan lagi zamannya, ketika masa kerajaan, trend politik dunia juga sama, kerajaan semua.

Sekarang era demokrasi, semua juga sama pake demokrasi.

Dan demokrasi jd trend belum pula ada internet waktu itu, telepon, dsb.

Kawan2 bisa liat juga kesamaan2 arsitek.

Bukan cuma kala di candi2 Nusantara yg pakai butho, di banyak tempat Afrika, sampai Meksiko juga sama.

Sekarang pertanyaannya, apakah mrk dulu tersambung?

Tidak.

Logika sederhananya gini, liat lebah, bunga tdk perlu kemana2, cukup lebah yang menyebar serbuk sehingga tumbuhan bisa berkembang biak.

Nah, semesta ini juga punya 'lebah' yg tidak nampak.

Inilah yg membuat dunia bisa saling terkoneksi.

'Lebah semesta ini' bekerja hingga kini, yg membuat gejala politik di Amerika dan Selandia Baru sempat berurusan dgn perkara Migran, juga Prancis.

Arab Springs.

Dan jangan lupa perubahan penjajahan dr fisik ke modal, yg membuat Indonesia mengalami semacam 'independence day' di 1945 itu.

Padahal cuma pindah kekuasaaan saja, semula dipegang langsung, sekarang franchise, cukup diwakili, sama2 dikeruk kekayaan alamnya.

\M/

TREND #1

TREND :

SEBELUM AGAMA DAN SESUDAH AGAMA

Dunia ini unik, walau tak terkoneksi langsung, dulu kala, saat kita mengganggap masa lalu adalah pra sejarah, itu sudah ada kecenderungan yg sama. Istilah saat ini : lagi nge trend.

Ternyata, sejak zaman pra sejarah, walau belum ada internet, namun kesamaan segala hal, dari satu komunal ke yg lain bisa sama.

Suku pedalaman Sulawesi misalkan, akan sama polanya dgn suku pedalaman Prancis.

Baik itu cara berburu, meramu, menanam, berkesenian, sampai pada hal2 spiritual, istilah saat ini agama.

Mulai dari kecenderungan bahwa benda2 punya kekuatan, (dinamisme).

Berlanjut pada kepercayaan tentang ruh pada seluruh elemen di dunia dan semesta (animisme).

Ini sama semua gejalanya.

Sampai kemudian berkembang menjadi dewa2.

Mau Nusantara, Afrika, Eropa, Asia, Amerika, seluruh dunia sempat memiliki kesamaan periode ini juga.

Jadi agama tdk lahir serta merta ada Satu Tuhan.

Ada proses sangat panjang.

Lalu kemudian ada seorang 'yg kurang kerjaan', dia riset satu satu.

Tentang kekuatan pada benda, ruh semesta, dewa2, dan puncaknya dia dapat pencerahan, semua itu bukan Tuhan!

Dihancurkanlah dewa2 dalam bentuk berhala, ya dia adalah Nabi Ibrahim.

Yg kemudian darinya lahir tiga agama besar.

Trend agama dunia berubah total, besar2an.

Menjadi mayoritas hingga sekarang.

Sudah tdk ada lagi trend agama masa silam.

Berganti Tuhan Satu.

Lantas apakah ada trend baru lagi nantinya, mengingat sejarah lahirnya agama, berproses terus?

Tidak, sudah cukup stop spt ini.

Tetap 3 agama besar turunan Ibrahim, dan sedikit penyembah dewa di India dan China.

Mengapa berakhir pd periode ini? Mengapa tak ada trend agama baru lg?

Karena Rasul Muhammad adalah penutup semua trend, Beliau adalah 'juru kunci' terakhir, puncak dr semua spiritualitas dunia.

\M/

Senin, 29 April 2019

Agung Nugroho Dlb

"Jangan mati sebelum ketemu Ali Antoni!"

Dulu kalimat "nakal" ini kubisikkan pada seseorang yg hampir putus asa karena suatu penyakit.

Puji Tuhan Alhamdulillah dengan kalimat itu, dan juga \m/ dari si penulis binal itu, keadaan menjadi membaik. Tak ada lagi keluh, kecuali api yg tak akan padam, walau kadang jg mengecil tersapu angin.

Ampun lho Gusti, bkn maksudku mengecilkan-Mu, tetap semua yg terjadi adalah kehendak-Mu.

Ampun nesu nggih!!

#PanjangUmurUntukSemuanya.

\m/

Di Sebul

Saya punya kawan sangat dekat, yg agak menggemaskan.

Dia punya metode sederhana, dalam hal apapun, pake cara sebul.

Jika ada angin yg spt nya agak kencang, dan demi desanya hanya dilewati saja, jgn ada pohon rumah tumbang, maka dengan kerendahan hati, ia menyebul angin tsb, ngenyang semesta, tembus ke Rabb Sang Maha Penjaga.

Juga klo ada yg sakit, ia memakai cara yg sama, baik dekat atau jauh.

Sampe kemudian, akhirnya saya minta bantuan sedikit pada dia.

Saya tunjukkan layar hape, ada beberapa akun fb di situ, saya katakan padanya, orang2 ini telah menghina guru saya, guru anda juga, dan sudah tdk bisa berlaku nasehat pd mereka, dan perbuatan mrkr sudah melampaui batas, krn berulang kali.

Kawan saya menganguk2 diam, lalu diperhatikan, dan digerak2kan itu layar hape, sambil dia menjawab "Sudah!"

Aku tidak melihat ia menyebul apapun kali ini.

Yang aku tau, sekarang dr beberapa akun itu sudah ada dua yg sudah berhenti total menyerang, dan ndlalah itu akun yg dulu sangat gencar menghina.

Masih ada tiga akun lagi, yg diproses malam tadi.

Semoga saja mereka tdk kenapa2, krn yg kawan saya usahakan hanya akun fb nya saja.

Semoga saja demikian.

Kamis, 04 April 2019

Renungan Spiritual KH. Abd Syakur Yasin, MA.

Renungan Spiritual KH. Abd Syakur Yasin, MA. Pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan, Indramayu

(1)
Serahkan segala urusanmu kepada-Ku. Engkau tidak bisa apa-apa. Aku yang menyelesaikan. Karena Akulah yang paling berkuasa.


(2)
Tandanya Aku memberi ampunan dalam cobaan, ketika-Ku jadikan sebagai batu loncatan untuk mendapat pengalaman.


(3)
Ketahuilah wahai hamba-Ku ketika engkau berdo’a kepada-Ku, berarti engkau mengakui Aku adalah Tuhanmu. Dan bahwasannya pengakuanmu itu adalah inti penghambaanmu kepada-Ku


(4)
Jangan sampai lupa kontrak “MONOLOYALITAS” yang sudah engkau tanda tangani bahwa engkau hanya mengabdi kepada-Ku dan minta imbalan hanya kepada-Ku.


(5)
Diantara tanda adanya keyakinan, adalah adanya kemantapan. Diantara tanda adanya kemantapan, adalah adanya ketenangan dalam menghadapi tantangan.


(6)
Wahai hamba-Ku engkau tidak akan dapat jadi orang perkasa tanpa keperkasaan-Ku. Engkau tidak akan dapat abadi tanpa keabadian-Ku, karena engkau bukan apa-apa. Engkau hanyalah bayang-bayang-Ku.


(7)
Wahai hamba-Ku, ketika Aku membertitahu kepadamu, betapa indahnya perjumpaan dengan-Ku. Pasti engkau akan sangat bersedih hati ketika engkau Ku suruh masuk surga-Ku.


(8)
Datanglah bersimpuh menghadap-Ku dengan sepenuh hatimu, pasti-Ku beri apapun yang kau minta. Jangan hanya mementingkan permintaanmu, pasti Aku bersembunyi dan tidak akan Ku beri.


(9)
Barangsiapa menghamba kepada-Ku karena wajah-Ku, pasti penghambaannya akan langgeng. Tetapi bila karena takut kepada siksa-Ku, pasti akan mengendur. Dan bila karena mengharapkan nikmat-Ku, tentu penghambaannya itu akan terhenti.


(10)
Semua yang ada adalah milik-Ku, termasuk dirimu. Sejak kapan engkau merasa memiliki? Ketahuilah, sejak engkau tidak mengakui lagi kepemilikan-Ku terhadap alam semesta ini.


(11)
Wahai hamba-Ku, semua ini Ku cipta adalah untukmu. Tetapi mengapa engkau tergila-gila kepada ciptaan-Ku, sehingga engkau tidak pernah berterimakasih kepada-Ku.


(12)
Aku tidak suka engkau mengagumi apapun, sekalipun surga, karena Aku cemburu kepadamu. Engkau Ku cipta supaya selalu bersama-Ku. Supaya engkau menjadi tempat tampilan-Ku dan sebagai wadah Inayah-Ku.


(13)
Aku selalu menatapi dirimu tanpa tabir, tanpa batas dan jarak. Antara Aku dan engkau tak ada antara. Aku lebih dekat kepadamu dari pada dirimu. Tataplah Aku, sungguh Aku suka menatapi dirimu. Alam seluas ini adalah cermin untukmu. Tataplah yang sering cermin itu, nanti engkau akan mengenali dirimu.


(14)
Jasad itu pasti fana, sengaja Ku cipta untuk menguji roh yang ada dalam dirimu. Nafsu, syahwat dan ambisi, juga suatu ujian terhadap kesetiaan rohmu. Sifat manusiawi bukan sifat asli tetapi hanyalah godaan untuk menguji roh supaya mengetahui posisinya sendiri, sebagai apa ?. Dalam tatanan semesta ini.


(15)
Kubangun disekelilingmu tembok-tembok benteng. Karena Aku cemburu kepadamu, lalu Ku buat celah dan lubang itu, ingin melihat yang indah dan menawan ?, kalau ternyata iya, berarti betapa engkau sangat bodoh, tidak mengerti bahwa Akulah Yang Maha Indah.


(16)
Aku bukan benda yang dapat dilihat. Aku bukan pengetahuan yang dapat dicari. Aku bukan sesuatu yang dapat digapai. Aku tidak dapat ditelusuri dengan sifat-sifat. Aku tidak seperti apa-apa. Aku tidak dapat diuraikan dan diterangkan.


(17)
Wahai hamba-Ku, tidak usah engkau menyebutkan maksud dan tujuanmu kepada-Ku, karena Aku tahu segalanya. Malah yang penting seharusnya engkau mampu menguraikan dosa-dosa mu kepada-Ku. Setelah itu baru meminta kepada-Ku untuk memilihkan apa yang terbaik untuk dirimu.


(18)
Kucipta engkau bukan untuk siapapun, melainkan untuk-Ku sendiri. Kusayang engkau, jangan meminta kepada siapapun. Ku perkenankan engkau duduk bersanding bersama-Ku, jangan berkata lancang, nanti Ku usir engkau dari sini.


(19)
Wahai hamba-Ku, ketahuilah. Engkau siapa sebenarnya?. Fikirkan dulu yang dalam. Tanyakan dulu yang jelas. Jangan tebak-tebakan, dugaan, kira-kira dan barangkali, nanti keliru. Sebaiknya yang sering tataplah wajahmu dilangit yang sangat luas ini. Nah, setelah engkau mengenali dirimu, baru engkau mengenali Aku.


(20)
Engkau adalah hamba-Ku, dari roh-Ku yang Ku tiupkan ke dalam jasadmu. Kucipta dunia dan Ku tundukan kepadamu, supaya engkau tidak usah repot, hanya selalu bersimpuh di kehadiratan-Ku. Untuk itu Aku menuntut janji setiamu kepada-Ku.


(21)
Wahai hamba-Ku, janganlah berputus asa, sekalipun engkau datang menghadap-Ku dengan membawa daftar dosa yang sangat panjang. Ketahuilah ampunan-Ku sangat besar. Tetapi .


(20)
Engkau adalah hamba-Ku, dari roh-Ku yang Ku tiupkan ke dalam jasadmu. Kucipta dunia dan Ku tundukan kepadamu, supaya engkau tidak usah repot, hanya selalu bersimpuh di kehadiratan-Ku. Untuk itu Aku menuntut janji setiamu kepada-Ku.


(21)
Wahai hamba-Ku, janganlah berputusasa, sekalipun engkau datang menghadap-Ku dengan membawa daftar dosa yang sangat panjang. Ketahuilah ampunan-Ku sangat besar. Tetapi sebaliknya engkau jangan lancang, sombong, dan congkak, karena engkau membawa kebaikan yang sangat banyak. Ketahuilah Aku Maha Kaya tidak membutuhkan kebaikan-kebaikanmu.


(22)
Wahai hamba-Ku, darimana makananmu, minumanmu dan pakaianmu ?. Ingatlah baik-baik. Apabila pakaianmu hasil jahitan-Ku, dirimu akan terlindung dari teriknya dosa. Apabila minumanmu hasil perasan tangan-Ku, dirimu akan terhindar dari dahaga nafsu. Apabila makananmu dari suapan tangan-Ku, anggota badanmu akan berontak ketika diajak melakukan maksiat terhadap-Ku.


(23)
Wahai hamba-Ku, tutuplah yang rapat semua pintu hatimu. Jangan sampai ada yang masuk, apapun dan siapapun. Ketahuilah bahwasanya hatimu adalah rumah-Ku. Bila ternyata ada yang menginap di hatimu, berarti engkau telah berselingkuh.


(24)
Tak usah engkau banggakan kebaikan-kebaikanmu, karena tidak menambah luasnya kerajaan-Ku. Sebaiknya engkau sembunyikan saja di bawah onggokan dosa-dosamu.


(25)
Tundukan wajahmu. Konsentrasikan fikiranmu. Dengarkan degupan jantungmu. Ketika engkau telah jelas mendengar degupan itu bertasbih, maka ketika engkau berbicara, sebenarnya Akulah yang berbicara, dan ketika engkau memutuskan perkara, sebenarnya Akulah yang memutuskan.


(26)
Wahai hamba-Ku, jangan putus asa mengharap kasih sayang-Ku. Jangan bingung mengambil keputusan. Cobalah konfirmasikan dengan juru bicara-Ku yang berkantor dihati.


(27)
Wahai hamba-Ku bila engkau bersimpuh di kehadirattan-Ku, kuputus interdependensimu dengan alam ini. Lalu engkau tidak lagi tergantung kepada siapapun dan tidak membutuhkan apapun. Dan engkau tidak lagi bersukaria mendapat apapun, tidak lagi berduka cita kehilangan apapun.


(28)
Wahai hamba-Ku, ketika nafsumu membuat ulah atas dirimu, serahkan saja nafsumu kepada-Ku berikut segala ulahnya. Karena Aku sayang kepadamu, maka Akulah yang menjinakannya. Kalau tidak demikian, pertempuranmu dengan nafsumu tidak akan pernah berakhir.


(29)
Peta yang telah Kutitipkan kepadamu, harus selalu engkau lihat supaya jangan tersesat. Adapun Jalan dan lorong mana yang paling baik, silahkan pilih sendiri, disesuaikan dengan kondisimu. Yang penting jangan ditukar dengan apapun, karena tidak mungkin ada gantinya.


(30)
Wahai hamba-Ku, Aku tidak suka melihat kesombonganmu, karena engkau berhasil meraih sukes. Untuk itu hancurkanlah apa saja yang telah dibangun oleh tanganmu. Setelah itu, silahkan menghadap kepada-Ku dan tidak usah gelisah tanpa membawa prestasi apapun. Karena yang Ku periksa nanti adalah hanya kebaikan hatimu.


(31)
Wahai hamba-Ku, tidak mungkin terjadi dua orang bercakap-cakap, kecuali yang satu bicara dan yang lain diam. Bila diam semua berarti tidak ada komunikasi, bila serempak bicara semua berarti perang bicara. Oleh karena itu, diamlah wahai hamba-Ku, supaya engkau dapat mendengarkan percakapan-Ku.


(32)
Wahai hamba-Ku, ketika engkau melihat-Ku, berarti engkau berada di sisi-Ku. Tetapi bila engkau tidak melihat-Ku, berarti engkau berada pada dirimu. Dan ketika engkau masih melihat sesuatu selain Aku, berarti engkau belum melihatku. Tetapi ketika engkau sudah tidak lagi melihat apapun, selain Aku, berarti engkau benar-benar melihat-Ku.


(33)
Wahai hamba-Ku, bila engkau masih yakin punya kemampuan dan kekuatan, maka bila yang terjadi tidak sesuai dengan keinginanmu, engkau selalu menyalahkan Aku. Lalu sebaliknya, bila engkau berhasil, engkau tidak pernah berterimakasih kepada-Ku. Untuk itu, hancurkanlah kerajaan angan-anganmu dan binasakanlah segala kemampuan dan kekuatanmu. Setelah itu baru engkau tidak akan berani lagi bersaing melawan kekuasaan-Ku. Ketahuilah dan ingat selalu siapapun yang merasa punya kekuatan dan kemampuan, adalah pesaing-Ku.


(34)
Wahai hamba-Ku, serahkan saja kepada-Ku untuk memilihkan apa saja yang engkau inginkan, engkau tidak usah memilih, pasti akan Ku-pilihkan yang terbaik untukmu dan kelak engkau tidak akan Ku-tuntut. Tetapi bila engkau sendiri yang memilih, pasti akan Ku pertanyakan sebagai klarifikasi dalam pengadilan-Ku :”Mengapa engkau memilih itu?”.


(35)
Wahai hamba-Ku, ketahuilah bahwa sejak engkau telah melihat-Ku, apapun yang kau lihat selain Aku, adalah dosa-dosa. Terlebih lagi ketika engkau mengagumi, adalah merupakan penghianatan besar.


(36)
Wahai hamba-Ku, apabila engkau benar-benar telah mengenal Aku, maka jangan biarkan ada sesuatu yang terrangkut dalam fikiranmu, jangan biarkan ada yang menginap di dalam hatimu. Boleh, tapi hanya numpang lewat dan hanya sekejap.


(37)
Wahai hamba-Ku, mengapa engkau begitu lancang menuntut keadilan-Ku. Itu adalah kedurhakaanmu kepada-Ku, karena berarti engkau masih meragukan bahwa Aku Maha Adil. Kalau engkau menuntut keadilan-Ku, lalu Ku terapkan atas dirimu, pasti engkau binasa. Makanya yang Ku berlakukan atas dirimu adalah kasih sayang-Ku.


(38)
Wahai hamba-Ku, ketika engkau telah bersendiri, baru Aku datang mendampingimu.


(39)
Wahai hamba-Ku, engkau adalah makna alam yang paling penting, karena engkau ibaratnya ensiklopedia dan alam ini adalah halaman-halamanmu.


(40)
Wahai hamba-Ku, ketika Aku marah kepadamu, lalu Ku-beri sangsi dengan cobaan, itu adalah karena Aku cemburu kepadamu. Makanya Aku melarangmu jauh dari-Ku, supaya engkau selalu dekat dengan-Ku.

Minggu, 31 Maret 2019

Sinau Simbol #2

Sinau Yuwaswisu #2

Adam langsung belajar pada Allah, secara umum, disebutkan ; Allah pun mengajarkan kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta.

Ada pula yg menyebutkan bukan cuma benda, tapi juga semua kata-kata.

Nama benda termasuk dalam kata.

Dan, kata adalah kumpulan huruf, huruf adalah simbol bunyi.

Kata juga termasuk simbol.

Jadi, singkatnya Allah mengajarkan pada Adam tentang simbol simbol.

Sebab hanya Adam (manusia) yg paham atas simbol.

Jin, Malaikat, hewan, tumbuhan dsb, tdk paham akan simbol.

Karenanya, manusia adalah makhluk simbol. Ini yg membedakan dgn makhluk lainnya.

Pun yg membedakan manusia yg satu dgn yg lain.

Biasanya, semakin awam, semakin sedikit simbol yg dipahami apalagi dikuasai.

Tentang Simbol Mata

Saya senang melukis mata, entah satu mata, dua mata, atau lebih.

Saya buka alasannya.

Dalam hidup ini, ada banyak agenda, dimana kita disengaja agar terus menjadi orang awam, salah satunya dengan phobia pada simbol.

Kita kupas pelan2.

1. Swastika

Gara2 Nazi, lambang yg sudah ada ribuan tahun sebelum Hitler lahir ini menjadi simbol fasisme.

Padahal kata swastika sendiri memiliki arti ; kebaikan dan keselamatan.

2. Palu Arit

Gegara komunis simbol kelas pekerja ini menjadi hantu yg paling mengerikan, terutama di negara ini. Sebab PKI. Akibatnya menjadi gambar terlarang.

3. Bulan sabit dan bintang.

Ini yg agak lucu. Dua simbol ini sering dipakai oleh kaum paganis, yg identik dengan lucifer. Tp krn kerajaan Otoman memakainya sbg simbol kekuasaan, dan wilayah mrk sangat luas, sehingga banyak orang mengira bahwa bulan sabit dan bintang adalah lambang Islam. Setau saya, Islam tidak punya simbol.

4. Mata

Simbol ini sering pula dipakai kaum pagan, selain bintang dan sabit. Lebih runyam, simbol mata dihubungkan dengan Dajjal. Padahal India juga memakai untuk lambang keselamatan, satu mata di tangan. Pun begitu pada mrk yg paham tentang Hands of Fatima, atau Tangan Fatimah.

Putri Rasulullah, maksudnya.

Sama juga, satu mata di tengah tangan, dan di lima jari ada nama Muhammad, Ali bin Abi Thalib, Fatimah, Imam Hassan dan Imam Hussain.

Konsepnya juga tentang keselamatan.

Mata di sini, berarti kita selalu dalam pengawasan dan penglihatan dari Yang Maha Melihat, Al-Bashir (الْبَصِيرُ).

Itulah alasannya kenapa saya sering menggambar satu atau lebih, dari mata.

Jadi, sesungguhnya, ada banyak kandungan ilmu dr banyak hal yg kita dibuat phobia.

Termasuk diantaranya tentang illuminati, tp saya belum berani bicara banyak tentang hal ini sekarang.

Manusia itu makhluk simbol, dan silahkan kawan2 amati, di dunia ini, mrk yg menguasai simbol adalah mrk yg nasib hidupnya terus diinjak2 pemilik modal dan penguasa, atau bukan.

Hehe.

Yang mau terus belajar, kita gali pelan2, semoga kita semua mengalami 'illuminati'.

\M/

Jylo JihanAudy Jangan Nget2an by Belecia Jylo manise 2019

Kamis, 21 Maret 2019

Sapardi Puisi Ali Antoni 21 Maret 2019

Sapardi ulang tahun,

oh ya,

ramai2 berucap selamat puisi orang padanya berulang2,

aku jadi ingat,
sapardi tukang bikin puisi,
dan aku masuk jagad yg sama
tp lewat pintu yg beda,

karenanya aku tak jumpa ia,
sebab di rimba kata,
aku tersesat,

tak jumpa rima dan estetika,
yg kutemu
malah keringat orang2 kalah
air mata yg putus asa
doa2 yg menguap
teriakan2 yg disenyap
dan kecemasan2 yg dibungkam,

dimana sapardi?

aku ingin jumpa dengannya pd situasi cam ini,

mana sapardi,

bukankah ia dewa kata, seharusnya kutemu ia di rimba aksara ini,

sapardi,
sa par di,

aku mencarimu spt seto mencari bapaknya, seperti ibrahim mencari Tuhannya,

dan ini rumit,

susah,

tak gampang sperti hujan di bulan juni mu,

sebab ini masih maret,

hujan sangat rapet,

banjir dimana2,

korban jatuh satu2,

sementara sekelompok bermain musik, joged2, mabok 18 milyar,

dimana dirimu sapardi?

...

Senin, 18 Maret 2019

Seni Hubungan Suami - Istri

Seni Hubungan Seksual

Kelen perempuan tahu tidak, desahan membuat pria semangat. Jadi perempuan harus belajar kapan mendesah, kapan menatap harap, kapan menyuruh, kapan memaksa. Itu seni hubungan seksual.

Pria itu makhluk simple. Ga usah pahami dia banyak-banyak, cukup pahami dia di ranjang. Maka dia akan mudah dipahami dalam urusan di luar ranjang karena dia sendiri yang akan menyediakan diri ke perempuan dalam kehidupan sehari-hari.

Ini juga cewe kalau ngentot jangan diam malu-malu mulu. Bersuara. Kalau enak bilang enak, puji pria. Kalau ga enak, bilang ga enak, kasi instruksi yang enak gimana. Pria itu ga penyinggung atau pemarah lho kalau pas ngewe. Jadi kalau kita protes dia pasti manut ikutin yang pasangannya mau. Yang penting kalian jangan kasar melecehkan saat kasi instruksi. Gunakan kalimat merangsang dan nada manis manja. Muka kelen cewe juga  jangan cemberut. Pandang dia dengan ekspresi berharap dan pasrah.
Satu-satunya ekspresi "negatif" yang kalian boleh tampilkan adalah meringis kesakitan eh keenakan. Pas ngewe ekspresi sakit atau enak sama sih mukanya.

Jadi jangan diam dan sok alim saat pepek disodok kontol. Orang ngentot itu pakai dirty talk, biar semangat. Apa itu dirty talk? Ngomong jorok. Kata siapa ngomong jorok dosa? Harus dilatih bicara  jorok yang bikin bergelora. (Ingat lapangan bola gw kalau kata bergelora).

Kayak lu nonton lomba masukin belut dalam botol pas 17-an. Lu emma-emma bisa jejeritan semangat, kenapa pas kontol masuk pepek lu diam aja?

Menggelinjang dikit lah. Mendesah. Memuji kontol.  Jambak dikit rambutnya. Sesekali Amazon position. Perkosa jantan ampe dia minta ampun. 

Gunanya apa? Biar dia besok-besok berupaya dia lebih perkasa, lebih keras dan lebih lama.

Gitu tekniknya.
Jangan menggerutu. Jangan ngomong ke tetangga laki ga enak dan ga lama. Itu ga akan bikin pulang kerja laki kelen kontolnya jadi keras dan ngentotnya jadi lama. Yang ada laki kalian se-RW orang tahu gaya ngentotnya.

Kelen ini perempuan gw tengok kan sering kurang didik juga, minta laki paham mau kalian tapi kalian di atas ranjang ga punya skill. Kalian kebanyakan munak, ingin seks hebat tapi kalian pintarnya cuma bergunjing buruk orang. Coba tiap hari tuh kalau konferensi depan pagar yang diomongin gaya ngentot baru, cara goyang yang sesuai kontol laki kelen, trik bikin diri sendiri bergairah dan memuaskan di ranjang. Cara cepat ngempesin perut biar pepek luar kesentuh selangkangan jantan, bukan kealingan lemak elu.

Mulut pepek bau kalian itu diubah. Baca EA, biar terdidik.

18 #Maret 2019
© Estiana Arifin

#KontenDewasa #EnnyArrowReborn

Rabu, 13 Februari 2019

Kisah Ashabul Kahfi 309tn Sayidinna Ali bin Abi Thalib As

Kisah Imam Ali bin Abi Thalib dan Ashabul Kahfi

Dalam surat Al-Kahfi, Alloh Ta’ala, menceritakan tiga kisah masa lalu, yaitu, kisah Ashabul Kahfi, kisah pertemuan Nabi Musa as dan Nabi Khidzir as, serta kisah Dzulqornain.

Kisah Ashabul Kahfi mendapat perhatian lebih dengan digunakan sebagai nama surat dimana terdapat tiga kisah tersebut. Hal ini tentu bukan kebetulan semata, tapi karena kisah Ashabul Kahfi, seperti juga kisah dalam Al-Quran lainnya, bukan merupakan kisah semata, tapi juga terdapat banyak pelajaran didalamnya.

Ashabul Kahfi adalah nama sekelompok orang beriman yang hidup pada masa Raja “Diqyanus” di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya Nabi Isa as. Mereka hidup ditengah masyarakat penyembah patung dengan seorang raja yang dzolim. Ketika sang raja mengetahui ada sekelompok orang yang tidak menyembah berhala, maka sang raja marah lalu memanggil mereka dan memerintahkan mereka untuk mengikuti kepercayaan sang raja. Tapi Ashabul Kahfi menolak dan melarikan diri, sehingga mereka sampai di sebuah gua yang kemudian dipakai tempat persembunyian.

Dengan izin Alloh Ta’ala, mereka kemudian ditidurkan selama 309 tahun di dalam gua, dan dibangkitkan kembali ketika masyarakat dan raja mereka sudah berganti menjadi masyarakat dan raja yang beriman kepada Alloh Ta’ala.

Berikut adalah kisah Ashabul Kahfi (Penghuni Gua) yang diketengahkan secara jelas jalan ceritanya. Penulis kitab Fadho’ilul Khomsah Minas Shikhohis Sittah (jilid II, halaman 291-300), mengetengahkan suatu riwayat yang dinukil dari kitab Qishoshul Anbiya’. Riwayat tersebut berkaitan dengan tafsir ayat 10 Surah Al-Kahfi.

Dengan panjang lebar kitab Qishashul Anbiya’ mulai dari halaman 566 meriwayatkan sebagai berikut :

Di kala Umar Ibnul Khottob ra, menjadi Kholifah, pernah datang kepadanya beberapa orang pendeta Yahudi. Mereka berkata kepada Kholifah: “Hai Umar, anda adalah pemegang kekuasaan sesudah Muhammad dan shohabatnya, Abu Bakar. Kami hendak menanyakan beberapa masalah penting kepada anda. Jika anda dapat memberi jawaban kepada kami, barulah kami mau memahami bahwa Islam merupakan agama yang benar dan Muhammad benar-benar seorang Nabi. Sebaliknya, jika anda tidak dapat memberi jawaban, berarti agama Islam itu bathil dan Muhammad bukan seorang Nabi”.

“Silahkan bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan,” sahut Kholifah Umar ra. “Jelaskan kepada kami tentang induk kunci (gembok) mengancing langit, apakah itu?” Tanya pendeta-pendeta itu, memulai pertanyaan-pertanyaannya. “Terangkan kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang berjalan bersama penghuninya, apakah itu? Tunjuk-kan kepada kami tentang suatu makhluk yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi ia bukan manusia dan bukan jin? Terangkan kepada kami tentang lima jenis makhluq yang dapat berjalan di permukaan bumi, tetapi makhluq-makhluq itu tidak dilahirkan dari kandungan ibu atau atau induknya? Beritahukan kepada kami apa yang dikatakan oleh burung puyuh di saat ia sedang berkicau? Apakah yang dikatakan oleh ayam jantan di kala ia sedang berkokok? Apakah yang dikatakan oleh kuda di saat ia sedang meringkik? Apakah yang dikatakan oleh katak di waktu ia sedang bersuara? Apakah yang dikatakan oleh keledai di saat ia sedang meringkik? Apakah yang dikatakan oleh burung pipit pada waktu ia sedang berkicau?”

Kholifah Umar menunduk-kan kepala untuk berfikir sejenak, kemudian berkata : “Bagi Umar, jika ia menjawab ‘tidak tahu’ atas pertanyaan-pertanyaan yang memang tidak diketahui jawabannya, itu bukan suatu hal yang memalukan…!”

Mendengar jawaban Kholifah Umar seperti itu, pendeta-pendeta Yahudi yang bertanya berdiri melonjak-lonjak kegirangan, sambil berkata : “Sekarang kami bersaksi bahwa Muhammad memang bukan seorang Nabi, dan agama Islam itu adalah bathil..!”

Salman Al-Farisi yang saat itu hadir, segera bangkit dan berkata kepada pendeta-pendeta Yahudi itu : “Kalian tunggu sebentar…! Ia cepat-cepat pergi ke rumah Ali bin Abi Thalib kw. Setelah bertemu, Salman berkata : “Ya Abal Hasan, selamatkanlah agama Islam…!” Imam Ali kw, bingung, lalu bertanya : “ada apa ?”

Salman kemudian menceritakan apa yang sedang dihadapi oleh Kholifah Umar Ibnul Khottab. Imam Ali kw, segera saja berangkat menuju ke rumah Kholifah Umar, berjalan lenggang memakai burdah (selembar kain penutup punggung atau leher) peninggalan Rosululloh SAW. Ketika Kholifah Umar melihat Ali bin Abi Thalib datang, ia bangun dari tempat duduk lalu buru-buru memeluknya, sambil berkata : “Ya Abal Hasan, tiap ada kesulitan besar, engkau selalu kupanggil…!”

Setelah berhadap-hadapan dengan para pendeta yang sedang menunggu-nunggu jawaban itu, Imam Ali bin Abi Thalib kw, herkata : “Silakan kalian bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan. Rosululloh SAW,. sudah mengajarku seribu macam ilmu, dan tiap jenis dari ilmu-ilmu itu mempunyai seribu macam cabang ilmu…!”

Pendeta-pendeta Yahudi itu lalu mengulangi pertanyaan-pertanyaan mereka. Sebelum menjawab, Imam Ali bin Abi Thalib kw, berkata : “Aku ingin mengajukan suatu syarat kepada kalian, yaitu jika ternyata aku nanti sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan kalian sesuai dengan yang ada di dalam Taurat, kalian supaya bersedia memeluk agama kami dan beriman…!” “Ya baik…!” jawab mereka.

“Sekarang tanyakanlah satu demi satu,” kata Imam Ali bin Abi Thalib kw. Mereka mulai bertanya : “Apakah induk kunci (gembok) yang mengancing pintu-pintu langit ?

“Induk kunci itu, jawab Imam Ali as, ialah syirik kepada Alloh. Sebab semua hamba Alloh, baik pria maupun wanita, jika ia bersyirik kepada Alloh, amalnya tidak akan dapat naik sampai ke hadhirat Alloh..!”

Para pendeta Yahudi bertanya lagi : “Anak kunci apakah yang dapat membuka pintu-pintu langit ?”

Imam Ali kw, menjawab : “Anak kunci itu ialah kesaksian (syahadat) bahwa tiada tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah Rosululloh..!”Para pendeta Yahudi itu saling pandang di antara mereka, sambil berkata : “Orang itu benar juga..!”. Mereka bertanya lagi : “Terangkanlah kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang dapat berjalan bersama penghuninya?”

“Kuburan itu ialah ikan hiu (hut) yang menelan Nabi Yunus putera Matta” jawab Imam Ali kw. “Nabi Yunus as. dibawa keliling ketujuh samudera” Pendeta-pendeta itu meneruskan pertanyaannya lagi : “Jelaskan kepada kami tentang makhluq yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi makhluq itu bukan manusia dan bukan jin ?”

Imam Ali kw, menjawab : “Makhluq itu ialah semut Nabi Sulaiman putera Nabi Dawud alaihimassalam. Semut itu berkata kepada kaumnya : “Hai para semut, masuklah ke dalam tempat kediaman kalian, agar tidak di-injak injak oleh Sulaiman dan pasukan-nya”

Para pendeta Yahudi itu meneruskan pertanyaannya : “Beritahukan kepada kami tentang lima jenis makhluq yang berjalan di atas permukaan bumi, tetapi tidak satu pun di antara makhluq-makhluq itu yang dilahirkan dari kandungan ibunya atau induknya ?”

Imam Ali kw, menjawab : “Lima makhluq itu ialah, pertama, Adam. Kedua, Hawa. Ketiga, Unta Nabi Shaleh. Keempat, Domba Nabi Ibrahim. Kelima, Tongkat Nabi Musa (yang menjelma menjadi seekor ular)”.

Dua di antara tiga orang pendeta Yahudi itu setelah mendengar jawaban-jawaban serta penjelasan yang diberikan oleh Imam Ali kw, lalu mengatakan : “Kami bersaksi bahwa tiada tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah Rosululloh…!”

Tetapi seorang pendeta lainnya, bangun berdiri sambil berkata kepada Imam Ali bin Abi Tholib kw, : “Hai Ali, hati teman-temanku sudah dihinggapi oleh sesuatu yang sama seperti iman dan keyakinan mengenai benarnya agama Islam. Sekarang masih ada satu hal lagi yang ingin kutanyakan kepada anda”

“Tanyakanlah apa saja yang kau inginkan” sahut Imam Ali kw. “Coba terangkan kepadaku tentang sejumlah orang yang pada zaman dahulu sudah mati selama 309 tahun, kemudian dihidupkan kembali oleh Alloh. Bagaimana cerita tentang mereka itu?” Tanya pendeta tadi. Ali bin Ali Thalib kw, menjawab : “Hai pendeta Yahudi, mereka itu ialah para penghuni gua. cerita tentang mereka itu sudah dijelaskan oleh Alloh SWT, kepada Rosul-Nya. Jika engkau mau, akan kubacakan kisah mereka itu”.

Pendeta Yahudi itu menyahut : “Aku sudah banyak mendengar tentang Al-Qur’an kalian itu…! Jika engkau memang benar-benar tahu, coba sebutkan nama-nama Ashabul Kahfi, nama ayah-ayah mereka, nama kota mereka, nama raja mereka, nama anjing mereka, nama gunung serta gua mereka, dan semua kisah mereka dari awal sampai akhir….!”

Imam Ali bin Abi Thalib kw, kemudian merapikan duduknya, menekuk lutut ke depan perut, lalu ditopangnya dengan burdah yang di-ikatkan ke pinggang. Lalu Beliau as, berkata : “Hai saudara saudara Yahudi… Muhammad Rosululloh SAW, kekasihku telah menceritakan kepadaku, bahwa kisah itu terjadi di negeri Romawi, di sebuah kota bernama “Aphesus” atau disebut juga dengan nama “Tharsus”. Tetapi nama kota itu pada zaman dahulu ialah Aphesus (Ephese). Baru setelah Islam datang, kota itu berubah nama menjadi Tharsus (Tarse, sekarang terletak di dalam wilayah Turki). Penduduk negeri itu dahulunya mempunyai seorang raja yang baik. Setelah raja itu meninggal dunia, berita kematiannya didengar oleh seorang raja Persia bernama “Diqyanius”. Dia seorang raja kafir yang amat Sombong dan dzolim. dia datang menyerbu negeri itu dengan kekuatan pasukannya, dan akhirnya berhasil menguasai kota Aphesus. Akhirnya kota itu dijadikan ibukota kerajaan, lalu dibangunlah sebuah Istana”.

Baru sampai di situ, pendeta Yahudi yang bertanya itu berdiri, terus bertanya : “Jika engkau benar-benar tahu, coba terangkan kepadaku bentuk Istana itu, bagaimana serambi dan ruangan-ruangannya ?”

Imam Ali kw menerangkan : “Hai saudara saudara Yahudi, raja itu membangun istana yang sangat megah, terbuat dari batu marmer. Panjangnya satu farsakh (kl 8 km) dan lebarnya pun satu farsakh. Pilar-pilarnya yang berjumlah seribu buah, semuanya terbuat dari emas, dan lampu-lampu yang berjumlah seribu buah, juga semuanya terbuat dari emas. Lampu-lampu itu bergelantungan pada rantai-rantai yang terbuat dari perak. Tiap malam apinya dinyalakan dengan sejenis minyak yang harum baunya. Di sebelah timur serambi dibuat lubang-lubang cahaya sebanyak seratus buah, demikian pula di sebelah baratnya. Sehingga matahari sejak mulai terbit sampai terbenam selalu dapat menerangi serambi. Raja itu pun membuat sebuah singgasana dari emas. Panjangnya 80 hasta dan lebarnya 40 hasta. Di sebelah kanannya tersedia 80 buah kursi, semuanya terbuat dari emas. Di situlah para hulubalang kerajaan duduk. Di sebelah kirinya juga disediakan 80 buah kursi terbuat dari emas, untuk duduk para petinggi dan penguasa-penguasa tinggi lainnya. Raja duduk di atas singgasana dengan mengenakan mahkota di atas kepala”. Sampai di situ pendeta yang bersangkutan berdiri lagi sambil berkata : “Jika engkau benar-benar tahu, coba terangkan kepadaku dari apakah mahkota itu dibuat ?”

“Hai saudara saudara Yahudi”.. kata Imam Ali menerangkan, “mahkota raja itu terbuat dari kepingan-kepingan emas, berkaki 9 buah, dan tiap kakinya bertaburan mutiara yang memantulkan cahaya laksana bintang-bintang menerangi kegelapan malam.

Raja itu juga mempunyai 50 orang pelayan, terdiri dari anak-anak para hulubalang. Semuanya memakai selempang dan baju sutera berwarna merah. Celana mereka juga terbuat dari sutera berwarna hijau. Semuanya dihias dengan gelang-gelang kaki yang sangat indah. Masing-masing diberi tongkat terbuat dari emas. Mereka harus berdiri di belakang raja. Selain mereka, raja juga mengangkat 6 orang, terdiri dari anak-anak para cendekiawan, untuk dijadikan menteri-menteri atau pembantu-pembantunya. Raja tidak mengambil suatu keputusan apa pun tanpa berunding lebih dulu dengan mereka. Enam orang pembantu itu selalu berada di kanan kiri raja, tiga orang berdiri di sebelah kanan dan yang tiga orang lainnya berdiri di sebelah kiri”.

Pendeta yang bertanya itu berdiri lagi. Lalu berkata : “Hai Ali, jika yang kau katakan itu benar, coba sebutkan nama enam orang yang menjadi pembantu-pembantu raja itu ?”

Imam Ali kw, menjawab : “Kekasihku Muhammad Rosululloh SAW, menceritakan kepadaku, bahwa tiga orang yang berdiri di sebelah kanan raja, masing-masing bernama Tamlikha, Miksalmina dan Mikhaslimina. Adapun tiga orang pembantu yang berdiri di sebelah kiri, masing-masing bernama Martelius, Casitius dan Sidemius.

Tiap hari setelah raja duduk dalam serambi istana dikerumuni oleh semua hulubalang dan para punggawa, masuklah tiga orang pelayan menghadap raja. Seorang diantaranya membawa piala emas penuh berisi wewangian murni. Seorang lagi membawa piala perak penuh berisi air sari bunga. Sedang yang seorangnya lagi membawa seekor burung. Orang yang membawa burung ini kemudian mengeluarkan suara isyarat, lalu burung itu terbang di atas piala yang berisi air sari bunga. Burung itu berkecimpung di dalamnya dan setelah itu ia mengibas-ngibaskan sayap serta bulunya, sampai sari bunga itu habis dipercikkan ke semua tempat sekitarnya.

Kemudian si pembawa burung tadi mengeluarkan suara isyarat lagi. Burung itu terbang pula. Lalu hinggap di atas piala yang berisi wewangian murni. Sambil berkecimpung di dalamnya, burung itu mengibas-ngibaskan sayap dan bulunya, sampai wewangian murni yang ada dalam piala itu habis dipercikkan ke tempat sekitarnya. Pembawa burung itu memberi isyarat suara lagi. Burung itu lalu terbang dan hinggap di atas mahkota raja, sambil membentangkan kedua sayap yang harum semerbak di atas kepala raja. demikianlah raja itu berada di atas singgasana kekuasaan selama tiga puluh tahun. Selama itu ia tidak pernah diserang penyakit apa pun, tidak pernah merasa pusing kepala, sakit perut, demam, berliur, berludah atau pun beringus. Setelah sang raja merasa diri sedemikian kuat dan sehat, ia mulai sombong, durhaka dan dzolim. Dia mengaku-aku diri sebagai “Tuhan” dan tidak mau lagi mengakui adanya Alloh Ta’ala.

Raja itu kemudian memanggil orang-orang terkemuka dari rakyatnya. Barang siapa yang taat dan patuh kepadanya, diberi pakaian dan berbagai macam hadiah lainnya. Tetapi barang siapa yang tidak mau taat atau tidak bersedia mengikuti kemauannya, ia akan segera dibunuh. Oleh sebab itu semua orang terpaksa menerima kemauan raja. Dalam masa yang cukup lama, semua orang patuh kepada raja itu, sampai ia disembah dan dipuja. Mereka tidak lagi memuja dan menyembah Alloh Ta’ala.

Pada suatu hari perayaan ulang-tahunnya, raja sedang duduk di atas singgasana mengenakan mahkota di atas kepala, tiba-tiba masuklah seorang hulubalang memberi tahu, bahwa ada balatentara asing masuk menyerbu ke dalam wilayah kerajaannya, yang ingin melancarkan peperangan terhadap raja. Demikian sedih dan bingungnya raja itu, sampai tanpa disadari mahkota yang sedang dipakainya jatuh dari kepala. Kemudian raja itu sendiri jatuh terpelanting dari atas singgasana. Salah seorang pembantu yang berdiri di sebelah kanan, seorang yang pintar bernama Tamlikha, memperhatikan keadaan sang raja dengan sepenuh fikiran. Ia berfikir, lalu berkata di dalam hati : “Kalau Diqyanius itu benar-benar tuhan sebagaimana menurut pengakuannya, tentu ia tidak akan sedih, tidak tidur, tidak buang air kecil atau pun air besar. Itu semua bukanlah sifat-sifat Tuhan”.

Enam orang pembantu raja itu tiap hari selalu mengadakan pertemuan di tempat salah seorang dari mereka secara bergiliran. Pada satu hari tibalah giliran Tamlikha menerima kunjungan lima orang temannya. Mereka berkumpul di rumah Tamlikha untuk makan dan minum, tetapi Tamlikha sendiri tidak ikut makan dan minum. Teman-temannya bertanya : “Hai Tamlikha, mengapa engkau tidak mau makan dan tidak mau minum ?” “Teman-teman…” sahut Tamlikha, “hatiku sedang dirisaukan oleh sesuatu yang membuatku tidak ingin makan dan tidak ingin minum, juga tidak ingin tidur”.

Teman-temannya mengejar : “Apakah yang merisaukan hatimu, hai Tamlikha ?” “Sejek lama aku memikirkan soal langit” ujar Tamlikha menjelaskan. Aku lalu bertanya pada diriku sendiri : “siapakah yang mengangkatnya ke atas sebagai atap yang senantiasa aman dan terpelihara, tanpa gantungan dari atas dan tanpa tiang yang menopangnya dari bawah ? Siapakah yang menjalankan matahari dan bulan di langit itu? Siapakah yang menghias langit itu dengan bintang-bintang bertaburan?”Kemudian kupikirkan juga bumi ini : “Siapakah yang membentang dan menghamparkan-nya di cakrawala ? Siapakah yang menahannya dengan gunung-gunung raksasa agar tidak goyah, tidak goncang dan tidak miring ?” Aku juga lama sekali memikirkan diriku sendiri : “Siapakah yang mengeluarkan aku sebagai bayi dari perut ibuku ? Siapakah yang memelihara hidupku dan memberi makan kepadaku ? Semuanya itu pasti ada yang membuat, dan sudah tentu bukan Diqyanius…“

Teman-teman Tamlikha lalu bertekuk lutut di hadapannya. Dua kaki Tamlikha diciumi sambil berkata : “Hai Tamlikha dalam hati kami sekarang terasa sesuatu seperti yang ada di dalam hatimu. Oleh karena itu, baiklah engkau tunjukkan jalan keluar bagi kita semua?” “Saudara-saudara…” kata Tamlikha, “baik aku maupun kalian tidak menemukan akal selain harus lari meninggalkan raja yang dzolim itu, menuju kepada Raja pencipta langit dan bumi..” “Kami setuju dengan pendapatmu…” sahut teman-temannya. Tamlikha lalu berdiri, terus beranjak pergi untuk menjual buah kurma, dan akhirnya berhasil mendapat uang sebanyak 3 dirham. Uang itu kemudian diselipkan dalam kantong baju. Lalu berangkat berkendaraan kuda bersama-sama dengan lima orang temannya.

Setelah berjalan 3 mil jauhnya dari kota, Tamlikha berkata kepada teman-temannya : “Saudara-saudara, kita sekarang sudah bebas dari raja dunia dan dari kekuasaannya. Sekarang turunlah kalian dari kuda dan marilah kita berjalan kaki. Mudah-mudahan Alloh akan memudahkan urusan kita serta memberikan jalan keluar”.

Mereka turun dari kudanya masing-masing. Lalu berjalan kaki sejauh 7 farsakh, sampai kaki mereka bengkak berdarah karena tidak biasa berjalan kaki sejauh itu.

Tiba-tiba datanglah seorang penggembala menyambut mereka. Kepada penggembala itu mereka bertanya : “Hai penggembala, apakah engkau mempunyai air minum atau susu?” “Aku mempunyai semua yang kalian inginkan” sahut penggembala itu. “Tetapi kulihat wajah kalian semuanya seperti kaum bangsawan. Aku menduga kalian itu pasti melarikan diri. Coba beritahukan kepadaku bagaimana kalian itu ?” “Ah.., susahnya orang ini..” jawab mereka. “Kami sudah memeluk suatu agama, kami tidak boleh berdusta. Apakah kami akan selamat jika kami mengatakan yang sebenarnya?” “Ya..” jawab penggembala itu.

Tamlikha dan teman-temannya lalu menceritakan semua yang terjadi pada diri mereka. Mendengar cerita mereka, penggembala itu segera bertekuk lutut di depan mereka, dan sambil menciumi kaki mereka, ia berkata : “Dalam hatiku sekarang terasa sesuatu seperti yang ada dalam hati kalian. Kalian berhenti sajalah dahulu di sini. Aku hendak mengembalikan kambing-kambing itu kepada pemiliknya. Nanti aku akan segera kembali lagi kepada kalian”.

Tamlikha bersama teman-temannya berhenti menunggu. Penggembala itu segera pergi untuk mengembalikan kambing-kambing gembalaannya. Tak lama kemudian ia datang lagi berjalan kaki, di-ikuti oleh seekor anjing miliknya.

Waktu cerita Imam Ali kw, sampai di situ, salah satu pendeta Yahudi bergegas berdiri dan bertanya lagi, sambil berkata :

“Hai Ali, jika engkau benar-benar tahu, coba sebutkan apakah warna anjing itu dan siapakah namanya ?”

“Hai saudara saudar Yahudi…” kata Imam Ali bin Abi Thalib kw, memberitahukan, “kekasihku Muhammad Rosululloh SAW, menceritakan kepadaku, bahwa anjing itu berwarna kehitam-hitaman dan bernama Qithmir. Ketika enam orang pelarian itu melihat seekor anjing, masing-masing saling berkata kepada temannya : kita khawatir kalau-kalau anjing itu nantinya akan membongkar rahasia kita ? Mereka minta kepada penggembala supaya anjing itu dihalau saja dengan batu.

Anjing itu melihat kepada Tamlikha dan teman-temannya, lalu duduk di atas dua kaki belakang, menggeliat, dan mengucapkan kata-kata dengan lancar dan jelas sekali : “Hai orang-orang, mengapa kalian hendak mengusirku, padahal aku ini bersaksi tiada tuhan selain Alloh, tak ada yang menyekutukaNya. Biarlah aku menjaga kalian dari musuh, dan dengan berbuat demikian aku mendekatkan diriku kepada Allah SWT..”

Anjing itu akhirnya dibiarkan saja. Mereka lalu pergi. Penggembala tadi mengajak mereka naik ke sebuah bukit. Lalu bersama mereka mendekati sebuah gua.”

Pendeta Yahudi yang menanyakan kisah itu, bangun lagi dari tempat duduknya sambil berkata : “Apakah nama bukit itu dan apakah nama gua itu?” Imam Ali kw, menjelaskan : “bukit itu bernama Naglus dan nama gua itu ialah Washid, atau di sebut juga dengan nama Kheram”

Imam Ali kw, melanjutkan ceritanya… secara tiba-tiba di depan gua itu tumbuh pepohonan berbuah dan memancur mata-air deras sekali. Mereka makan buah-buahan dan minum air yang tersedia di tempat itu. Setelah tiba waktu malam, mereka masuk berlindung di dalam gua. Sedang anjing yang sejak tadi mengikuti mereka, berjaga-jaga sambil menjulurkan dua kaki depan untuk menghalang-halangi pintu gua. Kemudian Allah SWT, memerintahkan Malaikat maut supaya mencabut nyawa mereka. masing-masing orang dari mereka Allah SWT, menugaskan dua Malaikat untuk membolak-balik tubuh mereka dari kanan ke kiri. Allah SWT, lalu memerintahkan matahari supaya pada saat terbit condong memancarkan sinarnya ke dalam gua dari arah kanan, dan pada saat hampir terbenam supaya sinarnya mulai meninggalkan mereka dari arah kiri.

Suatu ketika waktu raja Diqyanius baru saja selesai berpesta ia bertanya tentang enam orang pembantunya. Ia mendapat jawaban, bahwa mereka itu melarikan diri. Raja Diqyanius sangat gusar. Bersama 80.000 pasukan berkuda ia cepat-cepat berangkat menelusuri jejak enam orang pembantu yang melarikan diri. Ia naik ke atas bukit, kemudian mendekati gua. Ia melihat enam orang pembantunya yang melarikan diri itu sedang tidur berbaring di dalam gua. Ia tidak ragu-ragu dan memastikan bahwa enam orang itu benar-benar sedang tidur.

Kepada para pengikutnya ia berkata : “Kalau aku ingin menghukum mereka, tidak akan kujatuhkan hukuman yang lebih berat dari perbuatan mereka yang telah menyiksa diri mereka sendiri di dalam gua. Panggil-lah tukang-tukang batu supaya mereka segera datang ke mari..” Setelah tukang-tukang batu itu tiba, mereka diperintahkan menutup rapat pintu gua dengan batu-batu dan serabuk (bahan semacam semen). Selesai dikerjakan, raja berkata kepada para pengikutnya : “Katakanlah kepada mereka yang ada di dalam gua, kalau benar-benar mereka itu tidak berdusta supaya minta tolong kepada Tuhan mereka yang ada di langit, agar mereka dikeluarkan dari tempat itu”.

Dalam guha tertutup rapat itu, mereka tinggal selama 309 tahun. Setelah masa yang amat panjang itu lampau, Allah Ta’ala, mengembalikan lagi nyawa mereka. Pada saat matahari sudah mulai memancarkan sinar, mereka merasa seakan-akan baru bangun dari tidurnya masing-masing. Yang seorang berkata kepada yang lainnya : “Malam tadi kami lupa beribadah kepada Alloh, mari kita pergi ke mata air”.

Setelah mereka berada di luar gua, tiba-tiba mereka lihat mata air itu sudah mengering kembali dan pepohonan yang ada pun sudah menjadi kering semuanya. Allah SWT, membuat mereka mulai merasa lapar. Mereka saling bertanya, “Siapakah di antara kita ini yang sanggup dan bersedia berangkat ke kota membawa uang untuk bisa mendapatkan makanan ? Tetapi yang akan pergi ke kota nanti supaya hati-hati benar, jangan sampai membeli makanan yang dimasak dengan lemak-babi”.

Tamlikha kemudian berkata, “Hai saudara-saudara, aku sajalah yang berangkat untuk mendapatkan makanan. Tetapi, hai penggembala, berikanlah bajumu kepadaku dan ambillah bajuku ini…”

Setelah Tamlikha memakai baju penggembala, ia berangkat menuju ke kota. Sepanjang jalan ia melewati tempat-tempat yang sama sekali belum pernah dikenalnya, melalui jalan-jalan yang belum pernah diketahui. Setibanya dekat pintu gerbang kota, ia melihat bendera hijau berkibar di angkasa bertuliskan, “Tiada Tuhan selain Allah dan Isa adalah Roh Allah…”

Tamlikha berhenti sejenak memandang bendera itu sambil mengusap-usap mata, lalu berkata seorang diri, “Kusangka aku ini masih tidur..” Setelah agak lama memandang dan mengamati bendera, ia meneruskan perjalanan memasuki kota. Dilihatnya banyak orang sedang membaca Injil. Ia berpapasan dengan orang-orang yang belum pernah dikenal. Setibanya di sebuah pasar ia bertanya kepada seorang penjual roti, “Hai tukang roti, apakah nama kota kalian ini ?” “Aphesus” sahut penjual roti itu.

“Siapakah nama raja kalian ?”tanya Tamlikha, “Abdurrahman,” jawab penjual roti. “Kalau yang kau katakan itu benar…” kata Tamlikha, “urusanku ini sungguh aneh sekali.. Ambillah uang ini dan berilah makanan kepadaku..” Melihat uang itu, penjual roti keheran-heranan. Karena uang yang dibawa Tamlikha itu uang zaman dulu, yang ukurannya lebih besar dan lebih berat.

Pendeta Yahudi yang bertanya itu kemudian berdiri lagi, lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib kw, “Hai Ali, kalau benar-benar engkau mengetahui, coba terangkan kepadaku berapa nilai uang lama itu dibanding dengan uang baru…”

Imam Ali kw, menjelaskan, “Kekasihku Muhammad Rosululloh SWT, menceritakan kepadaku, bahwa uang yang dibawa oleh Tamlikha dibanding dengan uang baru, ialah tiap dirham lama sama dengan sepuluh dan dua pertiga dirham baru..”

Imam Ali kemudian melanjutkan ceritanya : Penjual Roti lalu berkata kepada Tamlikha, “Aduhai, alangkah beruntungnya aku..! Rupanya engkau baru menemukan harta karun..? Berikan sisa uang itu kepadaku..! Kalau tidak, engkau akan ku hadapkan kepada raja..?” “Aku tidak menemukan harta karun…” jawab Tamlikha, “Uang ini ku dapat tiga hari yang lalu dari hasil penjualan buah kurma seharga tiga dirham, Aku kemudian meninggalkan kota karena orang-orang semuanya menyembah Diqyanius…!”

Penjual roti itu marah. Lalu berkata, “Apakah setelah engkau menemukan harta karun masih juga tidak rela menyerahkan sisa uangmu itu kepadaku…? Lagi pula engkau telah menyebut-nyebut seorang raja durhaka yang mengaku diri sebagai tuhan, padahal raja itu sudah mati lebih dari 300 tahun yang silam..! Apakah dengan begitu engkau hendak memperolok-olok aku..?”

Tamlikha lalu ditangkap. Kemudian dibawa pergi menghadap raja. Raja yang baru ini seorang yang dapat berfikir dan bersikap adil. Raja bertanya kepada orang-orang yang membawa Tamlikha, “Bagaimana cerita tentang orang ini…?”

“Dia menemukan harta karun..” jawab orang-orang yang membawanya. Kepada Tamlikha, raja berkata, “Engkau tak perlu khawatir..! Nabi Isa as, memerintahkan supaya kami hanya memungut seperlima saja dari harta karun itu, Serahkanlah yang seperlima itu kepadaku, dan selanjutnya engkau akan selamat…” Tamlikha menjawab, “Baginda, aku sama sekali tidak menemukan harta karun…! Aku adalah penduduk kota ini…!” Raja bertanya sambil keheran-heranan, “Engkau penduduk kota ini…?” “Ya.. Benar” sahut Tamlikha., “Adakah orang yang kau kenal ?” tanya raja lagi. “Ya.. ada,” jawab Tamlikha. “Coba sebutkan siapa namanya…?” tutur raja.

Tamlikha menyebut nama-nama kurang lebih 1000 orang, tetapi tak ada satu nama pun yang dikenal oleh raja atau oleh orang lain yang hadir mendengarkan saat itu. Mereka berkata, “Ah…, semua itu bukan nama orang-orang yang hidup di zaman kita sekarang. Tetapi, apakah engkau mempunyai rumah di kota ini ?” “Ya.. tuanku..” jawab Tamlikha. “Utuslah seorang menyertai aku!”. Raja kemudian memerintahkan beberapa orang menyertai Tamlikha pergi. Oleh Tamlikha mereka diajak menuju ke sebuah rumah yang paling tinggi di kota itu. Setibanya di sana, Tamlikha berkata kepada orang yang mengantarkan, “Inilah rumahku..!”

Pintu rumah itu lalu diketuk. Keluarlah seorang lelaki yang sudah sangat lanjut usia. Sepasang alis di bawah keningnya sudah sedemikian putih dan mengkerut hampir menutupi mata karena sudah terlampau tua. Ia terperanjat ketakutan, lalu bertanya kepada orang-orang yang datang, “Kalian ada perlu apa ?”

Kami utusan raja yang menyertai Tamlikha, Orang muda ini mengaku rumah ini adalah rumahnya…! Orang tua itu marah, memandang kepada Tamlikha. Sambil mengamati dia bertanya, “Siapa namamu ?” “Aku Tamlikha anak Filistin…!” Orang tua itu lalu berkata, “Coba ulangi lagi…!” Tamlikha menyebut lagi namanya. Tiba-tiba orang tua itu bertekuk lutut di depan kaki Tamlikha sambil berkata, “Ini adalah datukku..! Demi Alloh, Dia salah seorang di antara orang-orang yang melarikan diri dari Diqyanius raja durhaka” Kemudian diteruskannya dengan suara haru, “Dia lari berlindung kepada yang Maha Perkasa, Pencipta langit dan bumi. Nabi kita, Isa as, dahulu telah memberitahukan kisah mereka kepada kita dan mengatakan bahwa mereka itu akan hidup kembali…!”

Peristiwa yang terjadi di rumah orang tua itu kemudian di laporkan kepada raja. Dengan menunggang kuda, raja segera datang menuju ke tempat Tamlikha yang sedang berada di rumah orang tua tadi. Setelah melihat Tamlikha, raja segera turun dari kuda. Oleh raja Tamlikha diangkat ke atas pundak, sedangkan orang banyak beramai-ramai menciumi tangan dan kaki Tamlikha sambil bertanya-tanya, “Hai Tamlikha, bagaimana keadaan teman-temanmu?”

Kepada mereka Tamlikha memberi tahu, bahwa semua temannya masih berada di dalam gua. Pada masa itu kota Aphesus diurus oleh dua orang bangsawan istana. Seorang beragama Islam dan seorang lainnya lagi beragama Nasrani. Dua orang bangsawan itu bersama pengikutnya masing-masing pergi membawa Tamlikha menuju ke gua,” demikian Imam Ali kw, melanjutkan ceritanya.

Teman-teman Tamlikha semuanya masih berada di dalam gua itu. Setibanya dekat gua, Tamlikha berkata kepada dua orang bangsawan dan para pengikut mereka, “Aku khawatir kalau sampai teman-temanku mendengar suara tapak kuda, atau gemerincingnya senjata. Mereka pasti menduga Diqyanius datang dan mereka bakal mati semua. Oleh karena itu kalian berhenti saja di sini. Biarlah aku sendiri yang akan menemui dan memberitahu mereka…”

Semua berhenti menunggu dan Tamlikha masuk seorang diri ke dalam gua. Melihat Tamlikha datang, teman-temannya berdiri kegirangan, dan Tamlikha dipeluknya kuat-kuat. Kepada Tamlikha mereka berkata, “Puji dan syukur bagi Alloh yang telah menyelamatkan dirimu dari Diqyanius…” Tamlikha mengelak, “Ada urusan apa dengan Diqyanius ? Tahukah kalian, sudah berapa lamakah kalian tinggal di sini ?” “Kami tinggal sehari atau beberapa hari saja” jawab mereka. “Tidak…!” sangkal Tamlikha, “Kalian sudah tinggal di sini selama 309 tahun..! Diqyanius sudah lama meninggal dunia..! Generasi demi generasi sudah lewat silih berganti, dan penduduk kota itu sudah beriman kepada Alloh yang Maha Agung..! Mereka sekarang datang untuk bertemu dengan kalian…!”

Teman-teman Tamlikha menyahut, “Hai Tamlikha, apakah engkau hendak menjadikan kami ini orang-orang yang menggemparkan seluruh jagad ?”. jawab Tamlikha, “Lantas apa yang kalian inginkan ?” Tamlikha balik bertanya, “Angkatlah tanganmu ke atas dan kami pun akan berbuat seperti itu juga” jawab mereka.

Mereka bertujuh semua mengangkat tangan ke atas, kemudian berdoa, “Ya Alloh, dengan kebenaran yang telah Kau perlihatkan kepada kami tentang keanehan-keanehan yang kami alami sekarang ini, cabutlah kembali nyawa kami tanpa sepengetahuan orang lain…!”

Alloh Ta’ala, mengabulkan permohonan mereka. Lalu memerintahkan Malaikat maut mencabut kembali nyawa mereka. Kemudian Alloh SWT, melenyapkan pintu gua tanpa bekas. Dua orang bangsawan yang menunggu-nunggu segera maju mendekati gua, berputar-putar selama tujuh hari untuk mencari-cari pintunya, tetapi tanpa hasil. Tak dapat ditemukan lubang atau jalan masuk lainnya ke dalam gua. Pada saat itu dua orang bangsawan tadi menjadi yakin tentang betapa hebatnya kekuasaan Alloh SWT, Dua orang bangsawan itu memandang semua peristiwa yang dialami oleh para penghuni gua, sebagai peringatan yang diperlihatkan Alloh kepada mereka.

Bangsawan yang beragama Islam lalu berkata, “Mereka mati dalam keadaan memeluk agamaku..! Akan ku dirikan sebuah tempat ibadah di pintu gua itu”. Sedang bangsawan yang beragama Nasrani berkata pula, “Mereka mati dalam keadaan memeluk agamaku..! Akan ku dirikan sebuah biara di pintu gua itu”. dua orang bangsawan itu bertengkar, dan setelah melalui pertikaian senjata, akhirnya bangsawan Nasrani terkalahkan oleh bangsawan yang beragama Islam.

Sampai di situ Imam Ali bin Abi Thalib kw, berhenti menceritakan kisah para penghuni gua. Kemudian berkata kepada pendeta Yahudi yang menanyakan kisah itu, “Itulah, hai Yahudi, apa yang telah terjadi dalam kisah mereka. Demi Allah, sekarang aku hendak bertanya kepadamu, apakah semua yang ku ceritakan itu sesuai dengan apa yang tercantum dalam Taurat kalian ?”

Pendeta Yahudi itu menjawab, “Ya Abal Hasan, engkau tidak menambah dan tidak mengurangi, walau satu huruf pun..! Sekarang engkau jangan menyebut diriku sebagai orang Yahudi, sebab aku telah bersaksi, …Bahwa tiada Tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah hamba Alloh serta Rosul-Nya.. Aku pun bersaksi juga, bahwa engkau orang yang paling berilmu di kalangan ummat ini…!”

Dinukilan dari kitab Qishosul Anbiya yang tercantum dalam kitab “Fadho’ilul Khomsah” Minas Shihohis Sittah, tulisan As Sayyid Murtadho Al Faruz Aabaad. [KbrNet/Slm]