Selasa, 16 Mei 2017

Esai puisi Ali Antoni

Datanglah sesekali, bila kau butuh saja, tak masalah.

Tubuhku adalah dermaga tua tempat perahu2 pergi dan datang satu2.

Datanglah bila ingat, pergilah bila muak.

Toh asin air laut, kecipak genit ombak dan temaram mercusuar sudah cukup menemaniku dr siksaan kesepian yg bangsat.

Tak ada sesal dalam kisahku, sepahit apapun cerita asmaraku dengan banyak pelaut, toh mrk memang butuh kehangatan.

Muka yg keras, air keringat bau solar, rambut bagai kawat, pandangan yg tajam, dan ah, ya, aku ingat, ada satu.. ada satu pelaut yg aku suka...

Sebagaimana umumnya pelaut di sini, ia suka mabuk, tapi tidak, dia tdk mabuk - dia hanya menegak satu dua teguk champagne atau segelas kecil martini atau vodca.

Tentu itu tdk membuatnya mabuk bukan, karena itu ia masih sadar, ketika suatu waktu senja, ia bersandar pada pundakku.

Lelaki yg payah...

Tapi aku suka lelaki ini, karena ia menyimpan energi yang....

TAMAT

##

Tidak ada komentar:

Posting Komentar