Rabu, 25 Mei 2016

Ngaya thok, ora cetho !!

Gayane Rek, wong Asline yo Ora Cetho !!

Kalau mau diklasifikasikan,dari semua kegiatan maiyahan diberbagai daerah, mulai dari Kenduri Cinta Jakarta, Gambang Syafaat Semarang, Mocopat Syafaat Jogjakarta, Padhang Bulan Jombang, BBW Surabaya dan beberapa simpul baru lainnya itu ada :

1. Jamaah Cak Nun

Sebagai Kyai mBeling dari jaman Orba dan menjadi salah satu Tokoh di Era Reformasi '98 yg #Gagaltotal , hampir seluruh rakyat endonesia tau siapa otak dibalik kata 'Ra-patheken' yg diucapkan Bp Suharto waktu penyerahan jabatan Orang no.1 di negeri ini.

Berbagai titel dan jabatan yang sangat panjang dari pemuja dan para penganggumnya semakin menggukuhkan identitas 'Beliau' untuk selalu ada dan bersama wong cilik dalam setiap mendapatkan terorr dan tekanan dari pemerintah pusat yg tidak pernah memihak sedikitpun kepada rakyat dalam setiap pengambilan kebijakan.

'Beliau' selalu banyak akal dan cara untuk selalu dan terus menerus dengan setia sepenuh hatinya untuk selalu 'Ngemong' dan membesarkan hatinya, seolah-olah setiap saat, selalu disediakan metoda dan cara yg tepat,serta bisa dipetik dari langit. Disaat yang lain sibuk sikut-sikutan merebutkan jabatan dan popularitas, 'Beliau' lebih melilih Jalan Sunyi, keliling di seantero Endonesia dan dunia semata-mata karna kecintaannya pada Alloh dan  Kanjeng Nabi Rosul Muhammad saw. pesan beliau yg selalu tersimpan kuat dalam hati untuk selalu dan terus menerus diingatkan kepada semua jamaah adalah "Menghadirkan Alloh dan Rosullulloh" dalam seluruh gerak sendi hidup dan kehidupan.

2. Jamaah Kial Kanjeng,

Musikalitas yang 'Ngenggg' kata pak Novi, hampir selalu setia menemani Cak Nun dalam setiap kegiatan dari pelosok-pelosok desa dan sudut kota. Punya karalter yg kuat, kadang kita diajak tour dan melayang-layang ke langit kemudian dalam saat yg hampir besamaan kita langsung diajak masuk kedasar perut bumi.Selalu menenangkan dan ngademne pikiran.

Walau berkolaborasi dengan alat gamelan tradisional tetapi sangat ahli dalam membawakan berbagai Genre jenis musik, dari yang pop, rock, jazz, bluess, musik bebagai macam tradisional, keroncong, sholawatan, musik timur tengah dan Dang-dut serta Campur-sari bisa dimainkan 'Kiai Kanjeng' dengan indah dan menggetarkan hati.

3.Jamaah Maiyah

Jamaah Maiyah yg anak-anak maiyah sering menyebutnya 'JM' sudah tersebar dan terus berkembang diseantero Nusantara, Tua ,muda, kecil dewasa, miskin kaya, pria dan wanita, gelandangan mahasiswa, pengganguran pekerja serta buruh pabrik, peternak, petani dan buanyak sekali yang lainnya.

Ada fenomena unik dan menarik dari anak-anak JM ini, mereka bisa kuat dan betah duduk berjam-jam tak mau pindah dan diam bagai tersihir daya magnet yg sangat kuat dan Kharismatik yg menggelitik stegment-stegment dari Cak Nun dalam setiap kegiatan maiyahan diberbagai simpul.

Dan,bahkan pernah aku merasakan serta menyaksikan di "Benawa Sekar" hujan tumpah ruah sampai 'siMbahpun' ikut turun bersama jamaah maiyah, berama-sama 'Sholawatan' dalam guyuran air hujan yang sangat deras yg tumpah ruah yg turun dari langit malam itu, "Setiap mengingat swasana saat itu aku selalu merinding, sungguh pengalaman yang sangat luar biasa",dalam keadaan baju dan celana basah kuyup,  "Teles-kebes alias Kebloh" dan bahkan sampai kering lagi, para jamaah maiyah masih tetap tak bergeming dan "Gak ada yg masuk angin" sampai acara selesai,

Di akhir acara, satu-persatu deengan rapi semua jamaah, bersalam-salaman dalam suka cita penuh rasa bahagia, saat itu aku ikut menjadi pagar betis bersama JM Nusantara lainya. Bertempat di Halaman Pendopo Agung Trowulan Mojokerto, #Majapahit_untuk_Masa_Depan , yang bertepatan dengan hari Ulang tahun siMbah 27 Mey 2014, Jadi teringat almarhum #Mas_Zainul yang punya peran dan sumbang sih yg sangat besar atas kesuksesan acara malam itu, Al-fatehah buat beliau semoga menjadi "ahli-syurga". (amin).

Waktu begitu cepat berlaludan tak terasa dua tahun sudah acara itu berlalu. Dan semoga besok hari Jumat malam Sabtu tanggal 27 Mey 2016 Kita kembali bisa dipertemukan di Padhang Bulan, Menturo Jombang Jawa Timur Endonesah.

4. Jamaah Ngaya tok' !!

Nahh,..nek seng model  iki, 'aku' salah sijine, jian ra Cetho tenan , saben koncne nguyuu... meluu nguuyuu.. geerr... koncone nyanyi yo meluu-meluu nyanyii senajan mung umak-umikk tok ben dikiro apal lagune,, padahall babar blass ra so nyanyii... !!

Ttrus nek giliran ono Bahasan aneh, seng ora mudheng karo, opo seng diomongne .?
Aku, mung plongaa-plonggoo...karo kukur-kukuurr.. siraahee seng ora gatell,.
Ttruss clinggukan neng kiwoo lan tenggene seng laggi uduttan kebbaall-kebbuull.. metu ko irunge keluuke..!!

Dasar lambe wes kroso kecutt, rodo isen piye, trus nglirik 'makk srett...' neng bungkuss rokoke kancane. karo dongo neng jero ati, alunn bangett... mergo isen nek krunggu karo malaikat...

'Duh gustii... mbokyoo kullo ditawani rokok karo sebelahhku ikki...??"

'Kun-fayyakkuun...!!' mak jondill..!! kaget deweke krunggu ndadak swaro JM njawab dongane seng neng njero atine seng alun mau.
Njur.. ono suworo  takon soko konco seng neng sebelahe...

'daleme pundi mas, kaleh sinten, monggo sess'e mas ..??'

Nahh,. mak plong atine... 'Ngalkamdulillah"... ditampani bungkuse njur dibuka.. kari siji-no mas ?
mboten nopo-nopo di udud mawon niki teseh kathah karo mbuka tase trus ngethokne 2 bungkus rokok Dunhil karo Sam-soe.

Wes rapopolah dadi jamaah seng kur #Plonga_plongo kur #Ngaya_thok... !!
Lha seng penting 'I Loppe pull Maiyah ..!!'
Minjem slogane almarhum #Mbah_Surip.

"Lhaa, terusss nek awakmu kiro-kiro masuk kategori sengendhi no Cak ?"

#Pojok_WEKA_tengah_malam
04.05.2016 mengenang konco maiyah*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar