The Power of Proses #10
"Lho! kong mamang masih hirup, cena kamari nges di cincang2 jeng tukang begal motor titikungan caket tung2 lembur kadu kampeng?"
Cecar berbagai pertanyaan yg datang begitu sy ngampung ke lembur kadu jeruk, yg masuk wilayah kec menes kab pandeglang yg berbatasan langsung dengan kab serang. Dan gak lama berlangsung, pedukuhan kecil di lereng gunung sekitar 50kk, langsung keluar semua, termasuk bu lurah Rodiah, satu2nya kepala desa wanita di kab pandeglang.
Karena binggung, seperti biasa saya langsung pesen kopi dan ambil satu batang rokok, satu dua hisapan untuk menenangkan diri baru mulai bertanya, ayak naon? Ada apa? Setelah cerita semua baru ngeh saya,, ohh!! Sekitar tahun 2000an, di sepanjang jalur pesisir pantai anyer - labuhan lagi rawan terorr pembegalan motor di tengah jalan.
Setelah mendengar cerita panjang semua pelanggan2 saya cuma bilang gak tau? Dan gak ngerti apa2, karena memang gak mengalami peristiwa seperti yg di ceritakan. Tapi semakin sy ngomong gak tau apa2, banyak orang2 yg punya persepsi yg saktilah, yg hebatlah, orang jawa? Dan sy cuma bisa diam gak mungkin bisa lagi menjelaskan.
Tetapi sy punya keuntungan "steril", setiap kali masuk ke wilayah yg rawan itu jadi aman. Jadi sebenarnya kalau kita bicara terror, horror, itu sebenarnya sudah sering terjadi dalam proses kehidupan sehari2, meski secara konteksnya beda tapi rasa kegelisahanya sama. Peristiwa horror dan rasa was2 inj juga di alami ketika peristiwa tsunami aceh 2006/2007 dulu. Letak Geografis Anyer yg di pesisir pantai yg menjadi tempat tinggal saat berita isyu tsunami susulan di sepanjang retakan lempeng sunda sedang ramai2nya di media dan berita semua tv swasta.
Pernah saat itu mengalami simulasi pelatihan penanggulangan tindakan preventif pasca tsunami, suasana di pesisir pantai pasti merasakan dampak sosial keteganggan ini. Belum lagi banyaknya industri berat pabrik di sepanjang jalan Cilegon - Anyer yg katanya dampaknya radiasinya bisa sampai Jakarta. Intinya semua informasi saat itu simpang siur banyak yg membuat tegang dan gak tenang yg lumayan mengganggu aktifitas harian.
Setiap individu akan mendambakan ketenangan, kesuksesan dalam hidup, entah itu mencapai impian yang diinginkan seperti membeli mobil, rumah,atau membahagiakan orang tua, anak2 dan keluarga.
Namun kesuksesan itu tidaklah semudah membalikan telapak tangan saja, melainkan kesuksesan itu harus dibarengin dengan kerja keras dan do'a untuk meraihnya.
Konfik dan problem keteganggan dalam menjalani proses panjangnya wohhhh....gak bisa di ungkapkan dengan kata2, bikin sesak nafas di dada tenan rasanya.
"Jihad perang paling besar itu bukanlah melawan orang lain, tapi musuh yg paling besar itu adalah ego di dalam diri sendiri!!"
Jangan pernah menyerah dan putus asa , teruslah berjuang dan berusaha sekuat tenaga, karena kamu akan merasakan indahnya kesuksesan dari hasil kerja kerasmu dan jangan lupa berdoa, semangat trs cek niat.
Karena yg Indah dan asyik di kenang dan di ceritakan itu masa2 susah, situasi yg sulit terjepit seolah2 sudah hbs harapan, tetapi dengan kekuatan dan pertolongan kebesaran serta kemurahanNYA kita bisa melampauinya.
#CatatanSebuahProses \M/
WEKA Express 1989 -2020***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar