Kamis, 17 Mei 2018

Ngaji Poso sopo Ali Antoni

Ngaji Kitab Suci #1

Karena ini bertepatan dengan hari pertama Ramadhan, kita singgung tentang puasa yg ayatnya sangat populer : Al Baqarah 183.

Puasa juga punya sejarahnya, tdk langsung spt apa yg kita jalani skrg, mulai sahur sampai maghrib datang.

Uniknya, ummat Yahudi juga pernah diwajibkan berpuasa saat bulan Ramadhan, tapi mereka rubah, hanya satu hari saja, dan mereka anggap itu hari tenggelamnya Fir'aun, mereka sengaja membuat hoax, padahal mrk tau Fir'aun tenggelam pada hari 9 Dzulhijjah, bukan bulan Ramadhan.

Sementara Nasrani pun pernah kebagian wajib puasa Ramadhan juga, hingga suatu waktu Ramadhan datang bersamaan dgn bulan yg panas, sehingga rahib2 mereka menggeser ke bulan semi, tidak panas dan dingin. Dan sebagai wujud pengganti penebus dosa krn telah menggeser bulan, rahib2 mereka menambahkan 10 hari puasa.

Dalam agama Islam, puasa pertama kali disyariatkan pada tahun ke dua hijriyah, 1,5 tahun pasca Rasul hijrah, di hari 10 Sya'ban. Setelah kegundahan Rasul disetujui Allah, kiblat dipindahkan dr Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram.

Awalnya sempat puasa dimulai dari setelah Isya' sampai datang Isya' lagi.

Sebelum datang syariat yg dikabarkan pd 10 Sya'ban itu, puasa ummat Islam pasca Pewahyuan, sudah ada, dan berlangsung pada bulan Asyura', ini sudah jd kebiasaan ummat Quraisy, sebelum datangnya Islam.

Setelah ada kewajiban puasa di bulan Ramadhan, puasa Asyura' dihilangkan.

Lantas apa perbedaan  puasa versi Islam dengan puasa2 sebelumnya, selain menahan makan minum?

Sahur, disinilah letak bedanya.

Puasa2 sebelumnya, tdk ada sahur.

Juga pada masa Islam datang, ummat Islam diperbolehkan memilih bebas mau berpuasa atau membayar fidyah.

Jejak sejarah ini bisa dilihat di Al Baqarah 184-185.

Pernah pula zaman awal Islam, ada aturan, jika tertidur sebelum datangnya waktu berbuka sampai berbuka tiba, maka orang tersebut tidak boleh makan dan minum sampai satu hari setelahnya, disaat datang waktu berbuka lagi.

Sampai suatu hari, seorang sahabat bernama Qois bin Shirmah Al Anshory pingsan krn tidak kuat menjalani hal itu, barulah hukum puasa berubah, boleh makan dan minum juga bercinta di malam harinya.

**

Ali Antoni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar