Curcol kepagian #41
Manusia adalah kumpulan rasa kecewa yg berusaha mereka pendam, agar tak tampak oleh orang lain, atau oleh dirinya sendiri.
Ini rata, semua.
Mulai dari gembel sampai pangeran dan raja. Mulai dari yg melarat sampai konglomerat. Mulai dari yg jomblo sampai yg donjuan, atau playboy cap kampak.
Agar kecewa itu tak tampak, ada banyak cara yg dilakukan manusia. Bisa mulai dr sibuk kerja, tak mempedulikan rasa. Yg berhasil sukses, akan pamer kariernya yg melesat, bekerja di tempat2 yg mengkilap, pamer jabatan, pamer pendapatan.
Ada juga yg tenggelam dalam hobi. Bisa juga sibuk dgn selfie. Atau caci sana hina sini.
Apapun, yg penting tdk ingat rasa kecewa. Entah kecewa scr pribadi, asmara, atau keluarga.
Manusia melata di muka bumi, sambil terus menutup luka, dan bermain sandiwara, entah disadari atau tak.
Filsafat jawa mengatakan ; wang sinawang.
Apa yg kamu liat itu bukan aslinya. Rumus sederhananya demikian.
Keluarga yg damai sejahtera, bisa jadi dalamnya neraka yg berkobar. Karier yg hebat, bisa jadi bajingan koruptor yg bejat. Dikira suci, taunya senang main body. Tampak senang, banyak yg pusing, hidupnya tak tenang2. Sepertinya dermawan, ternyata cuma mau pamer agar dianggap pahlawan.
Lalu yg asli yg sperti apa?
Tidak ada.
Semua cuma tampaknya dan prasangka belaka.
Jika mau lihat yg asli, bukan yg tampak pada orang lain, tp pada diri sendiri.
Saat kamu melihat dirimu tanpa ada orang lain satupun. Begitu orang lain muncul, kamu akan ambil satu peran, dan drama lanjut lagi kemudian.
Semua manusia terus bersandiwara, sampai sang Sutradara bilang, "Oke cukup, pertunjukkan sudah selesai, sudah habis waktumu bermain peran!".
\M/
#LukisanAliAntoniKoleksiNailaAli #abstrax5jt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar