LEMAHNYA LITERASI DOKUMENTASI DATA
(PAHIT GETIRNYA PROSES PERUBAHAN)
Kemarin beveres rumah, bebenah kamar untuk penyegaran. Buka dan resik2 lemari, tak sengaja nemu nota belanja thn 2007/2008, yang nominal angakat putaran masih di bawah 1jta, bahkan cuma beberapa ratus ribu. Sayang beberapa datta dokumentasi dari mulai awal proses th 1989, belum kutemui sampai saat ini, meski masih terekam rapi dalam jejak memori.
Banyak orang terjebak pada arus dan terseret pada sebuah proses masa2 awal yg sulit. Hingga mengabaikan hal dasar manajemen, hal mendasar sebagai kuda2 utama usaha. Apalagi jaman saiki sudah di mudahkan dengan berbagai macam tekhnologi, tapi nek dasar males dan tak terstruktur dengan baik antara mental, midset dan sikap pola berfikir yg benar terap saja banyak alasan, retorica!!
Ciri2 calin orang besar itu ide pikiran, gagasan dan eksekusi di lapangan seimbang, antara praktek dan omongan tidak jomplang, berani dan punya nyali stiap ada tantangan resiko dipikir di lapangan, bukan banyakin seminar dan teori yang tak pernah ada aksi terjadi.
Di bilang ajaib ya ajaib, di bilang mustahil tapi kok ya bisa menjadi nyata, dan mengalaminya sendir, inilah FENOMENA hidup yg selalu ada pada semua manusia tapi banyak yg masih terjebak pada dogma dan konstruk. Belajar, sinau dan berfikir yg mestinya membuka jalan solusinya malah banyak yg terjebak pada epos, uthopia yg zonk, nol kosong di aplikasi.
Bicara nominal angka ini unik dan sangat menarik, tak semua orang paham. Bukan karena tak bisa tapi karena Ia sendiri menutup peluangnya. Dengan berbagai retorika, inilah salah satu kelemahan orang akademis, selalu merasa sok pintar, egonya besar. Meski kalau di ajak duel di lapangan sudah modyar sebelum perang tapi mulutnya besar.
Sekitar tahun 2005/2006 pernah saya di ajak main ke rumah teman, biasa diskusi jagongan, ngrokok, ngopi hingga jelang pagi, ini awal proses investasiku dulu selagi masih banyak waktu. Tema malam itu bisnis yg level nominal uang ratusan juta, saya diam sambil dialegtica di dalam diri sendiri "levelku kala itu masih dibawah 5 juta!!", over dosis, stress, mumet ndasku.
Antara percaya gak percaya terus berkecamuk, gelisah, perang di dalam pikiranku sendiri. Sehingga wajar ketika saya pamit pulang bilang : "kapok aku mas ke kawanku, jangan di ajak kesitu lagi, omong duit koyok endott wae!!" mentalitas ndeso, yg asli agrararisku metu dalam keadaan kepepet spontan vulgar gitu.
Meski kalau ingat semua itu, pengalaman diskusi malam bertahun-tahun ketika masih di Anyer Banten, semuanya terjadi, semuanya aku alami bahkan banyak yg terlampaui. Misalnya saja tema Mobil macet ketika pulang kerja masih naik mobil umum, sambil melamun,, mobil banyak di jalanan, kapan Gusti saya di kasih jatah satu ajah,, ehh malah sudah dapat tiga meski akhirnya hilang semua.
Pernah juga cerita kisah waktu bisnis usaha berkembang sampai di Bali, ia berkisah tetek bengek tentang adat istiadat di sana, otakku jadi ngeress juga kapan gw juga dpt jatah yahh? Eehh, final Word Cup '2002 Korea Jepang final Itali - Prancis nonton di kafe pantai Anyer saya dapat dorprisse hadiah utama ke Patra Bali seminggu, meski akhirnya tak kujalani tetapi poin kenakalan dan perubahan dari cara berfikir itu kuatt, menarik seperti medan magnit yang sangat dasyat.
Dan yang terakhir dan masih dan sedang terus akan terjadi terus akan di kembangkan adalah masalah nominal finansial uang, ternyata terjadi dalam hitungan enam bulan sejak mulai usaha di kampung halaman 2009, sudah tembus bilangan nominal milyaran secara omset global bulanan, meski empat tahun kemudian usaha sempat kolap, dpt lagi ujian dan pembelajaran arti penting dasar kuda2 sebuah usaha manajemen, datra harus valid.
Manusia tidak bisa meramal masa depan, tapi dari hal yang sedang kita bangun dan terus dilakukan itu akan sangat menentukan apapun kesadaran, keinginan dan harapan di masa depan. Karena menggelola spirit energi, dan mengatur strategi itu butuh telaten terus dan konsisten, manusia wajib untuk terus belajar.
Sekarang hidup lebih nature, lebih tenang karena belajar dari banyaknya pengalaman dan kesalahan di masa lalu, laku. Tanpa merubah semangat spirit perubahan sikap hidup lebih pada menikmati ritme tempo keseharian, mengelola fokus usaha yg ada bersama keluarga. Konsep dan Karakter WEKA lebih di perkuat dengan terus menjaga keseimbangan dari dalam yg teryata sangat di kontrol ditentungan dengan nominal finansial.
Hal dasar materi ini dulu dalam awal proses kepulangan sempat saya tentang habissl2an, ternyata salah kaprah. Alat itu penting dan tetap berfungsi sebagai fasilitas yg harus di kendalikan meski dosis dan komposisi setiap personal jelas beda2, dan jelas besar kecil tak bisa jadi ukuran, tetapi tetap pemodal yg kuatlah yang akan lebih bisa mengontrol dan lebih bisa mengatur ritme dan tempo jalanya permainan di lapangan.
Klop bukan, katanya hidup cuma permainan, terserah kalian mau jadi penonton atau pemain di lapangan. Itu urusan kebebasan sampeyan!!
Kemarin sore mantan kekasihku, yang sudah menghadiahiku dua putri cantik bilang ke gini :
"Wes pa'e Ais, nek arep diuber yo di uber nendi, wong nyatane wingi ngeneki, saiki ngeneki besok yo juga begini. Wong aku yo wes buka subuh kowe tutup jam rolas wengi, arep mlayu nendi. Nek tanah jatah ora bakal nendi-nendi!!"
WEKA 23 Januari 2019*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar